Minggu, 29 Desember 2013

For sale: Omega Constellation Calendar cal 504 Gold Top SOLD

Sale akhir tahun. Omega Constellation Calendar cal 504 gold top. Constellation adalah produk unggulan Omega yang pada tahun 1950 merajai dunia arloji. Constellation Calendar merupakan generasi pertama Constellation yang dilengkapi fungsi penunjuk kalender, diproduksi tidak banyak dan hanya dalam periode singkat. Untuk lebih jelasnya silakan search info soal Constellation Calendar. Yang saya tawarkan ini secara keseluruhan masih bagus dan layak pakai. Hanya ada aging di tengah dial yang menurut saya tidak begitu mengganggu karena semua tulisan di dial masih utuh. Size standar 35mm, bodi mulus, gold utuh, lugs (kaki) panjang dan tebal, tali generik tetapi buckle Omega. Emblem emas di belakang masih utuh. Disertai box generik elegan. Ditawarkan masih di harga lama  Peminat silakan SMS 08 56789 89 22






Sabtu, 28 Desember 2013

For sale: Omega Seamaster De Ville cal 562 (SOLD)

Sale akhir tahun. Omega Seamaster De Ville, mesin otomatic cal 562, ca pertengahan 1960an, casing gold capped top, casing utuh logo seamaster di belakang masih sangat jelas, white satin dial, size standar 35mm, jarum dan index tanpa cat hitam (black onyx) sehingga tampil lebih elegan dan mewah. Kondisi sangat mulus, layak disimpan sebagai koleksi. Seamaster De Ville merupakan gabungan dari Seamaster (ketangguhan) dan De Ville (dress watch keanggunan), oleh karena itu casingnya monokok (satu kesatuan) untuk lebih menjamin water proofnya. Tali kulit yang digunakan adalah generik bagus (kulit kasarnya di permukaan sehingga tidak mengkilat/licin), tali kulit asli Omega bawaannya disertakan secara terpisah (sengaja tidak dipasang karena sayang takut rusak). Harga tali kulit asli Omega ini saja beserta bucklenya bisa 500 ribu sendiri. Ditawarkan di harga  sudah termasuk ongkos kirim dan box generik cantik elegan, dan tali kulit generiknya. Sangat jarang bisa dapat yang full orisinil dengan tali kulit asli bawaannya. SMS 08567898922




Sabtu, 07 Desember 2013

Arloji Militer KNIL Version

Konon, dalam horology (ilmu tentang jam) yang paling rumit adalah mempelajari arloji militer. Sebabnya antara lain karena keterkaitan arloji militer dengan peristiwa peristiwa bersejarah yang ada kaitannya dengan perang. Di Indonesia kita dapat menemukan arloji sisa PD II yang dikenal dengan "Dirty Dozen". Dirty Dozen adalah dua belas merk yang diadopsi oleh British Department of Defense untuk digunakan sebagai arloji perajurit. Sebenarnya istilah Dirty Dozen dipinjam dari judul sebuah film klasik perang tentang 12 prajurit tangguh.Siapa pernah menonton film tsb? Nah kembali ke arloji, di Indonesia kita bisa menemukan arloji peninggalan KNIL, dengan ciri khas grapiran KNIL dan ordinance number di belakangnya. Sebagian arloji KNIL juga berasal dari Dirty Dozen. Bagaimana ceritanya bisa demikian? Saya sudah pernah mengulasnya di blog ini tentang arloji-arloji militer. Menurut saya arloji KNIL cukup layak disebut sebagai "warisan budaya kita" karena hanya ada di Indonesia. Sayang sekali, horology di Indonesia tidak cukup serius membahas arloji arloji dari sisi sejarahnya dan kaitannya dengan konteks sosial politik dimana arloji muncul dan dipakai. Dunia horology kita masih didominasi oleh kegiatan jual beli semata dan arloji dipandang sebelah mata sebagai benda ekonomi.  Senior ataupun yang newbie sama saja, sudah sama-sama hanyut dalam kapitalisme horology. Biarinlah saya nulis begini, yang penting gak sebut nama.

Jumat, 15 November 2013

Belanja arloji secara online, amankah? (2)

Lantas bagaimana memperkecil risiko? Pertama, sebelum belanja tanya dulu pada diri sendiri, bener nih mau beli arloji? Siap dengan risiko dan kecewa? Kalau jawabnya tidak atau ragu-ragu, lebih baik tidak usah dilanjutkan. Sebab situasi dunia arloji di kita saat ini semakin "keras" (tafsirkan sendiri saja). Jangan sampai setelah kejeblos baru mengomel. Kedua, ada baiknya pastikan dulu apakah bisa dikembalikan jika tidak sesuai (return policy). Jika bisa, dengan syarat apa. Misalnya jika baru ketahuan bermasalah setelah 3 bulan apakah masih bisa dikembalikan. Ketiga, jika anda benar-benar senang dengan arlojinya dan cocok harganya, seberapa toleransi anda terhadap kemungkinan bermasalah dan harus diservis. Misalnya, anda naksir Titoni Cosmo King tapi kenopnya gak asli, apakah anda bisa mencari kenopnya sendiri. Jika anda yakin bakal dapat kenopnya dengan harga yang sepadan, maka belilah. Tp jika itu menyangkut part yang sulit dan harga mahal, maka pikirkan lagi kemungkinan "nambah modal' (biaya service dan harga part), apakah menjadikan harganya menjadi kemahalan? Bisa juga semua part asli tetapi jalan mesin tidak normal maka anda harus nambah pengeluaran untuk menservis. Pengalaman saya, untuk arloji antik cukup sulit yang benar-benar akurasinya bagus. Yang paling bagus (harus diakui) adalah Rolex. Kalaupun mesin Rolex bermasalah (biasanya karena puluhan tahun tidak diservis) maka servisnya pun tidak sulit. Mungkin mesin Rolex dirancang untuk free maintenance (nyucinya dan nyetelnya gampang, dan umurnya awet). Kalau Omega rada-rada bikin stress, karena mesin Omega lebih sulit diservis dan disetel (menurut pengalaman saya), apalagi mesin dengan sistem swan neck regulator dan sistem pindah kalender dengan pompa kenop. Sekali kawat nyamuknya putus susah nyervisnya. Omega chronograph juga sama, ada satu penyakitnya yaitu jarum subsecond chrono yang bawah suka ikut bergerak padahal status chrono dimatikan (off). Maksud saya dengan menceritakan ini adalah, ketika anda memutuskan membeli, apakah siap dengan segala kemungkinan kerusakan (yang mungkin si penjual sendiri tidak mengetahuinya). Kelima, tidak setiap arloji yang dijual online itu milik si penjualnya. Kebanyakan justru milik orang lain (bahkan milik toko-toko jam yang "dipindahkan" ke internet/blog). Hal ini tidak salah, tetapi anda juga mesti memperhitungkan bahwa penjual seperti ini biasanya tidak punya "ikatan batin" dengan arlojinya: mau laku syukur ga laku tinggal balikin. Oleh karena tidak ada ikatan batin, biasanya kurang peduli sama kondisi arlojinya. Lain dengan kalau anda mengincar arloji milik kolektor (milik sendiri) yang  dirawat seperti anak sendiri. Keenam, hati-hati dengan kalimat-kalimat seperti "rare", "mint" dan sejenisnya. Yang ngomong begini bukan hanya saya tetapi juga horolog horolog internasional yang keberatan dengan kalimat-kalimat yang dipakai oleh para penjual di e-bay, yang terlalu gampang mengatakan "rare", "super rare" dsb. Kalimat seperti itu memang dimaksudkan untuk menambah "value" barang yang dijual, bahwa horolog berpendapat lain ya bisa saja. Yang penting anda suka apa enggak, itu aja. Dan jika anda suka, anda mau beli gak. Dan jika mau beli, harganya cocok gak. Soalnya saya baru saja membaca artikel bahwa bagaimanapun arloji antik (dan arloji baru tetapi yang tergolong luxury watches) adalah mainan orang kelas menengah (middle class toys). Dengan makin bertambahnya jumlah kelas menengah di China (dan di Indonesia tentu saja) maka arloji terus diburu, harga naik. Jika anda memutuskan untuk ikut berburu, maka anda mengkonfirmasikan diri sebagai bagian dari kelas menengah.  

Belanja arloji secara online, amankah? (1)

Saya sering mendapat pertanyaan seperti itu. Ada baiknya dibahas sedikit disini. Apapun yang kita lakukan di dalam hidup tentu mengandung risiko, besar atau kecil. Demikian juga belanja secara online, tentu ada risikonya. Yang penting bagaimana memperkecil risiko. Risiko pertama adalah antara foto dan kenyataan tidak sama. Foto yang ditampilkan kayaknya gimana gitu, setelah kita beli dan kita lihat/rasakan langsung kok tidak seperti fotonya. Hal tersebut adalah wajar karena hasil kamera tidak bisa 100 persen sama dengan realitas sesungguhnya. Yang penting adalah bedanya gak jauh-jauh amat. Yang paling parah adalah misalnya di foto tidak terlihat ada bercak noda (spot) di dial, ternyata setelah dilihat langsung baru ketahuan. Risiko kedua adalah jalannya arloji tidak normal. Mungkin dari sononya sudah bermasalah, mungkin pula waktu pengiriman terkena guncangan, panas atau medan magnit. Jadi, siap-siap saja mengeluarkan biaya ekstra untuk servis. Risiko ketiga, ada part yang tidak asli, yang berpengaruh terhadap jalannya arloji. Mungkin si penjualnya sendiri tidak menyadari bahwa ada part di dalam mesin (movement) yang sudah gantian. Ada pula part yang tidak asli tetapi tidak berkaitan dengan mesin, misalnya salah satu sambunngan rantai tidak asli, claps tidak asli, kenop tidak asli, dsb. Risiko keempat, uang sudah ditransfer barang tidak dikirim.

Kamis, 07 November 2013

For sale: Omega Geneve cal 565 SOLD

Salah satu unggulan dress watch nya Omega. Geneve cal 565, bodi gold micron, kondisi mulus sekali. Harga SMS 08 56789 89 22

For sale: Omega Constellation cal 751 SOLD

Omega Constellation cal 751 chronometer, stainless steel, kondisi mulus sekali, rantai utuh, dial warna abu-abu (grey dial), black onyx index,   SMS ke 08 56789 89 22

Minggu, 03 November 2013

Titus Three Red Stars

Entah apa maksud simbol tiga bintang merah ini.

Minggu, 20 Oktober 2013

Angka "12" khas Omega

Angka "12" ini biasanya ada pada Omega kuno

Senin, 14 Oktober 2013

Libur pake ini juga

Constellation cal 561 pie pan gold top

Libur panjang pakai arloji apa?

Sudah lama tergeletak, tidak dipakai-pakai. Kasihan juga, seperti dilupakan. Longines Conquest Calendar Gold Top, kondisi utuh, dengan kaca mika asli masih "doomed" dan magnifier di dalam, persis di atas calendarnya. Yang unik dari Longines ini adalah kalender nya ada di bagian dalam, di sebelah kiri angka 3 agak ke dalam. Kalau kacanya sampe pecah
, akan sangat sulit mencari kaca dengan jendela kalender di posisi seperti ini. Akurasi bagus sekali.

Sabtu, 12 Oktober 2013

For Sale: Omega Chronostop cal 920 SOLD

Salah satu Omega yang collectible dan diburu adalah Chronostop. Menggunakan mesin manual (putar) caliber 920 (dengan fungsi penunjuk calendar), warna dial abu-abu, all original, kondisi mulus banget. Kalau rantenya dan claps tampaknya ori tetapi lidah clapsnya polos (tidak ada tulisan Omega, hanya ada tulisan stainless steel aja). Semakin sulit mendapat Omega Chronostop dengan kondisi seperti ini. Silakan search info di google tentang Omega ini. SMS 08 56789 89 22

Kamis, 10 Oktober 2013

For Sale: Tissot Two Timer (SOLD)

Tissot Two Timer! Disebut demikian karena Tissot ini memiliki dua wajah (dibolak-balik), yang satu warna dial putih dan satu lagi dial hitam. Yang dial hitam terdiri dari jam analog dan jam digital serta fungsi-fungsi lain (kalender, alaram, stopwatch dan banyak lagi). Menggunakan mesin quartz. Untuk memahami bagaimana arloji ini bekerja dan bagaimana melakukan penyetelan silakan cari infonya di google dengan mengetik Tissot Two Timer. Buatan tahun 80an, salah satu Tissot paling unik dan inovatif. Menggunakan rantai mesh bracelet dengan pegas (seperti karet gelang) memudahkan membolak-balik arloji ini. Cocok untuk anda yang suka bepergian dengan zona waktu berbeda.  Ada banyak model Tissot Two Timer, tapi model ini yang paling elegan. Dijual dengan box dan buku.  SMS 08 56789 89 22



Senin, 07 Oktober 2013

For Sale: Tissot Navigator Chronograph Collectible SOLD

Tissot Navigator Chronograph, menggunakan mesin otomatik caliber 1341 dengan basis mesin Lemania 1500. Mesin yang sama digunakan pula oleh saudaranya, yaitu Omega cal 1045. Yang membedakan adalah cal 1341 tidak mempunyai fungsi penunjuk hari. Size arloji ini lumayan besar, 40mm. Kondisi mulus dan mantap, menggunakan rantai asli Tissot bawaannya. Salah satu Tissot yang paling kolektible. Jarang ada. Jumlah jarum ada enam. Jarum chrono untuk minute counter berbentuk panjang dengan ujung sayap pesawat. Silakan search dulu info tentang Tissot cal 1341 ini di google sebelum memutuskan
membeli. Harga penawaran silakan SMS 08 56789 89 22

Jumat, 04 Oktober 2013

Merk Arloji Populer Tempo Dulu (2)

Hanya dalam waktu semalam saya menerima beberapa komentar (sebagian dikirim via SMS dan email). Ini menggembirakan, karena saya ingin blog ini interaktif  (tidak cuma jual-jualan saja), sehingga menjadi berbeda dengan blog lain. Ayo dong, kita perluas dan perdalam pengetahuan horology kita dengan cara bertukar informasi. Kalau dalam bahasa LEKRA (tahun 60an): "meluas dan meninggi".
Pada tahun 50an, 60an sampai 70an , arloji merupakan barang yang lumayan bernilai. Tidak heran jika di terminal para jambret sering mengincar arloji. Kalau zaman sekarang hampir tidak terdengar lagi ada jambret arloji. Dulu, selalu ada ikatan batin antara arloji dan pemiliknya, sampai-sampai sering nama pemiliknya itu diukir di tutup belakang arloji. Sampai saat ini saya sering bertemu dengan orang yang bilang: "wah itu seperti arloji yang dipakai oleh ayah saya dulu". Ini menunjukkan bahwa arloji yang dipakai sang ayah menjadi kenangan bagi sang anak, bahkan diwariskan. Arloji menjadi benda istimewa bagi sebuah keluarga. Banyak juga yang karena tidak tahu/tidak mengerti kemudian arloji warisan itu dijual jual dengan harga murah (dia pikir barang rongsokan, yang penting jadi duit, sementara si pembeli cengar cengir saking girangnya).

Merk arloji yang beredar banyak sekali, dengan variasi model yang juga banyak. Ada beberapa merk populer yang belum saya sebutkan pada bagian pertama, yaitu Enicar dan Longines. Enicar adalah merk yang lumayan populer saat itu. Model yang paling top adalah Sherpa Worldtimer. Beredar juga Enicar model dresswatch. Kalau mau dikelaskan, tampaknya Enicar di atas Titus tapi di bawah Mido. Longines sebenarnya termasuk kelas mahal, sedikit di bawah Omega. Waktu saya mulai hobi arloji, saya sering diberi info oleh senior bahwa "dulu Longines bersaing ketat dengan Omega dan harganya pun deket-deket". Tapi hendaknya kita catat pula bahwa model arloji saat itu banyak sekali dan ada kalanya satu model lebih mahal atau bergengsi meski merk biasa. Contohnya, Rado Diastar lebih mahal dan bergengsi daripada Rado tipe lain. Jadi kadang sulit dipersandingkan "brand to brand" begitu saja. Contoh yang lebih jelas adalah Omega. Pada masa itu Omega memang masih di bawah Rolex, tapi ketika muncul Omega Constellation pada tahun 1952 ceritanya jadi lain. Konon, hanya tipe  Constellation yang bisa menandingi Rolex.
Selain merk2 di atas, masih banyak merk lain misalnya  Universal, Royce, Pontiac, Roamer, Ocean, Cortebert, Election, Record, di kelas yang lebih atas ada Heuer, Tissot dan Tudor. Ada banyak merk yang disebut "minor brand", yang hampir-hampir tidak pernah atau sangat jarang kita dengar namanya. Indonesia sungguh kaya akan arloji antik. Seharusnya kita bersyukur, menjadi ahli waris yang baik, menjaga dan merawatnya. Harga-harga arloji antik di kita pun masih lebih murah dibandingkan dengan di international market (kecuali Rolex yang harganya dekat, bahkan kadang disini lebih mahal). Masalahnya adalah: cari yang mulus tidak mudah dan (ini yang perlu digaris-bawahi) apresiasi rendah. Tidak "meluas dan meninggi".


Merk Arloji Populer Tempo Dulu

Kadang2 saya iseng bertanya kepada orang2 yang usia sepuh (60 tahun ke atas): merk-merk arloji apa yang mereka ingat paling populer pada saat mereka remaja/muda (sebelum zaman arloji baterai/quartz)? Dari berbagai jawaban, saya menyimpulkan sbb: arloji yang paling populer dalam ingatan mereka adalah merk Titus. Tampaknya Titus dipilih karena harga yang "sedang" dengan kualitas yang baik. Di bawah Titus ada merk2 yang dianggap sebagai merk untuk kalangan bawah yaitu Nelson, Samson, Garuda, Ricoh, Kent, dan Wingo. Di atas ketiga merk tersebut ada Sandoz dan Timex, setelah itu di atasnya ada Titus, Rado dan Bulova, di atasnya lagi adalah Mido. Yang paling populer adalah Mido Commander. Boleh dibilang, orang "sukses" lapisan lumayan menengah pasti punya Mido Commander. Saingan Mido Commander adalah Rado Diastar. Mido Commander dan Rado Diastar yang kuning ngejreng jadi simbol status orang sukses. Di atas Mido/Rado sedikit adalah Titoni. Konon Titoni termasuk merk cukup mahal pada masanya. Saya pernah dengar katanya seorang petani menjual satu ekor kerbau untuk membeli Titoni keluaran terbaru.  Di atas Titoni ada Omega dan di atas Omega ada Rolex. Pada masanya, hanya jenderal2 atau setara yang mampu membeli Omega dan Rolex. Ada cerita bahwa merk2 seperti Wingo dan Nelson bisanya dipakai oleh pegawai negeri kecil (rendahan), kalau bisa beli Mido atau Titoni berarti pegawai negeri eselon tinggi atau pegawai swasta atau saudagar yang lumayan. Jika bicara arloji Jepang, ada Orient dan Seiko. Orient tampaknya dipilih kalangan menengah bawah. Sedangkan Seiko dapat disejajarkan dengan Titus pada masanya. Sejak Seiko mengeluarkan seri Seiko 5, popularitas Seiko langsung meningkat. Populasi Seiko 5 jadi banyak sekali. Biasanya guru atau kepala sekolah dengan penghasilan lumayan memakai Seiko 5.  Ini sekedar "rekonstruksi" atas cerita-cerita dari para sesepuh. Mungkin anda mempunyai cerita untuk memperjelas rekonstruksi ini?

Rabu, 02 Oktober 2013

For Sale: Omega De Ville cal 565 SOLD

Andalan Omega untuk tipe dress watch adalah De Ville. Ini termasuk De Ville generasi awal, masih memakai mesin caliber 3 digit yaitu 565, sekitar tahunn 1967, bentuk kotak (square) dimana Omega berusaha melepaskan diri dari ciri-ciri feminis dan art deco era 50an tetapi sekaligus menuju transisi tahun 70an yang mulai tampil lebih retro. Dial warna white satin, anggun elegan dan mewah. Nah, rantai yang digunakan ini adalah rantai yang sama persis (bahkan nomor serial rantainya pun sesuai) dengan rantai Omega untuk tipe Constellation C Shape. Jadi rantainya bisa dipakai untuk Constellation C shape. Dari value rantainya saja sudah lumayan! Size standar 35 mm tidak termasuk crown. Kondisi mulus.


Harga  sdh berikut rantai dan ongkos kirim. SMS ke 08 56789 89 22

Selasa, 01 Oktober 2013

For Sale: Omega Seamaster cal 752 Big Size SOLD

Omega ini cantik sekali. Seamaster dengan mesin cal 752, akhir 1960an/awal 1970an, casing gold top, size 38mm (tanpa hitung crown), kondisi mulus utuh, lapisan gold tidak ada yang terkelupas, fungsi pindah hari/kalender normal (sistem pom
pa normal), pie pan dan dial bertekstur seperti pasir. Menawan. Harga penawaran SOLD SMS 08 56789 89 22

Jumat, 27 September 2013

For Sale: Seiko Bullhead Speedtimer SOLD

Seiko bullhead (aka Mickey Mouse), 5 Speedtimer, brown, all original, SMS 08 56789 89 22

Minggu, 22 September 2013

Terima kasih

Artikel saya tentang Omega art deco lugs banyak mendapat sambutan hanya dalam waktu satu atau dua hari saja. Semua usulan bagus-bagus, ada yang bilang itu Omega fancy lugs, Omega kaki meja, Omega kaki katak, Omega kaki keseleo, dsb dsb. Bagi saya respon-respon tersebut membahagiakan, setidaknya masih ada yang cukup tulus untuk mengomentari apa yang saya tulis. Untuk itu saya ucapkan terima kasih. Hal yang menurut saya penting di dalam hobi arloji ini adalah human relations yang sewajar mungkin. Ada baiknya saya sampaikan bahwa hobi seperti ini mengandung jebakan (trap) bagi diri kita sendiri untuk membuai kita menuju ke sikap "siapa aku". Selalu ada kecenderungan untuk merasa senior, merasa paling tahu (atau setidaknya lebih tahu), merasa koleksinya bagus-bagus dsb dsb. Padahal menurut saya seseorang menjadi senior karena kebetulan saja dia memulai lebih dahulu. Seseorang merasa lebih tahu karena dia tidak ingin menyadari bahwa dunia horologi itu demikian luas, dan selalu terdapat kemungkinan ada orang lain yang lebih tahu dari kita. Seseorang merasa koleksinya paling bagus karena mungkin saja karena dia banyak uang dan dengan kekuatan uangnya itulah dia bisa beli koleksi yang bagus bagus. Coba kalau dia anak tukang becak (maaf, dengan segala hormat pada profesi penarik becak), bisa ga dia beli arloji dengan huruf depan "R"? Jadi, apa yang kita banggakan dari pencapaian kita (achievement) kalau malah human relations jelek? Nah, kembali ke soal respon-respon yang saya terima, harapan saya masih besar bahwa nama-nama yang baru muncul (pendatang baru?) akan  menunjukkan kerendah-hatian dan ketulusan, seperti yang tercermin dalam respon-respon yang saya terima. Pada saat sekarang ini, twenty nine my age, saya merasa masih perlu apresiasi dari teman-teman walau saya masih labil ekonomi, bukan saya mempertakutkan ya, cari arloji baik sama sulitnya seperti cari orang baik, untuk itu kita perlu harmonisasi supaya tidak kudeta (Vickisasi Horology)

For Sale: Seiko Automatic SARB031 SOLD

Salah satu Seiko yang patut dikoleksi. SARB031 mesin automatic, dial berwarna putih susu, hands berwarna silver, casing stainless steel, size 38mm, tali kulit asli Seiko bawaan dia, box dan kartu asli semua bawaan dia. Kondisi mulus, jarang pakai. Sebelum memutuskan membeli arloji ini silakan search info dulu mengenai Seiko SARB031 ini. Harga SOLD sdh termasuk ongkos kirim ke seluruh Indonesia. Silakan SMS 08 56789 89 22

Jumat, 20 September 2013

Ada berapa banyak model Omega?

Sepanjang perjalanan saya mempelajari arloji antik, saya akui bahwa Omega adalah salah satu merk yang paling banyak mengeluarkan variasi. Rekan-rekan lain di forum-forum Omega internasional juga mengakui demikian. Positifnya, kita merasa tertantang untuk menemukan model atau variasi yang jarang atau bahkan belum pernah ditemukan (saking langkanya). Tidak jarang pihak Omega sendiri tidak menyimpan dokumentasinya, atau mungkin hilang (misalnya karena keadaan perang di Eropa yang menyebabkan catatan-catatan hilang) atau sengaja tidak mau membuka informasi kepada pemburu Omega. Semua serba mungkin. Bisa saja satu model atau varian hanya dikeluarkan untuk satu negara saja, satu institusi saja, atau bahkan satu importir (agen/distributor) saja.Negatifnya, pemburu kolektor merasa capek dan kewalahan, seolah variasi Omega tidak ada habisnya. Atau, kita bertanya-tanya: apa ada Omega model seperti ini? Jangan-jangan rekayasa? Pertanyaan seperti itu wajar. Seorang pemburu Omega dalam forum internasional pernah menulis bahwa sepertinya Omega ini "mengalami krisis jatidiri karena kebanyakan model". Hal ini berbeda dengan Rolex yang lebih tegas dan cenderung "itu-itu saja". Yang lain berpendapat, "justru disitulah kelebihan Omega". Kita bisa saja ikut-ikutan dalam perdebatan yang tak ada habisnya ini. Buat saya, tidak ada gunanya membanding-bandingkan merk satu dengan lain. Selain soal selera, sebenarnya tiap merk ada daya pikatnya sendiri. Waktu saya memiliki Rolex, saya pikir sudah cukuplah, saya tidak akan melirik merk-merk lain. Ternyata tidak juga tuh. Saya tetap tertarik pada merk-merk yang dianggap sebagai "low-end" seperti Titoni, Titus, Mido dsb. Rolex dengan segala kelebihannya tidak dapat membunuh daya tarik  arloji lain di mata saya. Saya tidak tertarik pada fanatisme merk. Saya kenal beberapa orang kolektor arloji yang secara finansial sangat mampu tetapi kok mereka malah mencari arloji yang "aneh-aneh" dan tidak mahal. Pernah saya tanya, jawabnya "ah bosan sama Rolex dan sejenisnya" ada juga yang menjawab "ah, ga enak karena Rolex banyak yang nyamain.

Kita kembali ke model Omega, kali ini saya tampilkan salah satu variasi Omega, yaitu Omega De Ville dress watch gold platted dengan model kaki (lugs) art deco ! Art deco banget! Saya tidak tahu apakah istilah "art deco" ini tepat? Mungkin ada rekan yang mengusulkan sebutan lain?
Setelah ada sebutan-sebutan untuk berbagai variasi lugs seperti kaki macan, kaki anjing, kaki kura, kaki kebo, enaknya yang ini disebut kaki apa? SMS usulan anda ke 08 56789 89 22  

Rabu, 18 September 2013

Omega Constellation "Aneh" (Sold)

Saya baru menjumpai Omega Constellation semacam ini. Sebenarnya sih biasa saja, Omega Constellation mesin cal 1001, bentuk kotak, gold top. Komplit rantai. Kondisi masih mulus, gold utuh, dial ada tanda-tanda aging tetapi minor dan masih wajar. Yang aneh adalah: pada kedua sisinya (kanan-kiri) terdapat sodetan seperti "bevel" yang tidak dilapisi gold sehingga kelihatan stainless steelnya. Mungkin di foto ini tidak begitu tampak (foto paling bawah). Semula saya mengira goldnya sudah terkelupas karena pemakaian (tergesek-gesek) tetapi setelah saya perhatikan baik-baik saya kok yakin bahwa dari awal memang dibuat dengan model seperti itu. Buktinya: secara keseluruhan lapisan gold pada casing masih sangat baik. Tidak mungkin pengelupasan hanya terbatas di bagian sisi itu saja tanpa ada jejak sedikitpun di bagian lain. Kedua, pengelupasan itu terlihat sangat rapi (berarti bukan terkelupas, melainkan sengaja dibiarkan tidak dilapisi alias tidak ada goldnya). Ketiga, kedua sisi itu masih sangat tajam sekali "pingulnya" (bevelnya), jadi belum pernah dipoles-poles.Tidak mungkin gold terkelupas tanpa merusak ketajaman bevelnya. Justru garis steel di kedua sisi kanan kiri casing inilah yang menjadikan penampilan Omega menjadi beda dan lebih manis. Satu lagi misteri dari Omega. Unik.  Ditawarkan dengan harga SOLD Silakan SMS ke 08 56789 89 22

Minggu, 15 September 2013

Metode "Tino Sidin"

Generasi saya mungkin masih ingat pelajaran menggambar di TVRI oleh Pak Tino Sidin. Ada satu bagian di dalam acara itu dimana Pak Tino Sidin menampilkan gambar-gambar kiriman dari pemirsa (anak-anak). Apapun hasil gambar itu, Pak Tino Sidin selalu bilang "bagus!". Nah, menurut saya, sebagai pengamat atau pegiat dunia arloji, jika kita diminta komentar atas arloji kepunyaan orang lain, marilah kita bilang "bagus!". Mau asli atau palsu, mau bagus beneran atau boongan, bilang aja "bagus!". Supaya orang-orang juga senang dan hubungan antar teman tetap terpelihara. Bilang aja "bagus!".

Rabu, 04 September 2013

Obituari: Mang Mpe

Sabtu lalu kita mendengar rekan kita Bayu meninggalkan kita untuk selma-lamanya. Kali ini saya akan menulis tentang Mang Mpe yang lebih dahulu pergi sebelum Bayu (kira-kira dua minggu lalu). Bagi "pemain lama" di dunia arloji antik, nama Mang Mpe tentu bukan nama asing. Dia adalah salah satu tukang servis jam yang dapat diandalkan untuk memperbaiki jam-jam lawas yang sudah dinyatakan sulit diperbaiki. Pada waktu itu, sekitar 10 tahunan yang lalu, Mang Mpe dan anaknya (Agus) menempati sebuah kios kecil di lorong Pasar Senen lama (Pasar Senen sebelum direnovasi). Saya masih ingat bagaimana suasananya: panas, pengap, berdesakan, dan kalau mau ke tempat dia harus melewati "pasar ayam" tempat orang jual beli sekaigus memotong dan mencabuti ayam disitu. Di kios Mang Mpe ini pula kami sering bertemu (saya dan teman-teman penggemar arloji) baik janjian atau pertemuan tak sengaja. Di tempat itu pula kadang saya berkenalan dengan orang-orang baru atau orang lama tapi belum pernah bertemu. Pada waktu itu belum zaman blog--blogan seperti sekarang ini. Ketika Pasar Senen hendak direnovasi, kios Mang Mpe tergusur. Sejak itu saya tidak pernah bertemu lagi. Selama tahun-tahun berikutnya saya dengar Mang Mpe masih menerima servisan di rumahnya. Beberapa waktu kemudian saya dengar Mang Mpe sakit, kalau tidak salah terkena stroke. Ceritanya, beberapa waktu lalu saya mendapat arloji IWC Mark X (IWC yang dipakai untuk prajurit selama PD II). IWC itu dalam kondisi ngaco jalannya. Kemungkinan ada masalah dengan per dan balance nya. Saya bawa ke mana-mana, tidak satu tukang service pun yang sanggup. Semua tukang service yang saya temui menyarankan agar jam itu dibawa saja ke Mang Mpe. Tapi bagaimana wong orangnya sedang sakit? Karena saya ingin sekali IWC itu diperbaiki akhirnya saya "mengutus" seorang teman yang kenal dekat dengan Mang Mpe untuk membujuk Mang Mpe agar mau memperbaiki IWC itu. Entah bagaimana, dalam kondisi sakit Mang Mpe bersedia mengerjakannya dan akhirnya IWC itu bisa berjalan normal lagi (akurat lagi). Dua minggu lalu saya dengar Mang Mpe meninggal dunia. Saya tidak tahu apakah setelah IWC saya ini Mang Mpe masih memperbaiki jam-jam lagi atau tidak. Tetapi, boleh dibilang bahwa IWC saya ini merupakan karya akhir (atau paling tidak "salah satu karya akhir") Mang Mpe. Setelah IWC normal kembali, saya tunjukkan kepada tempat servis lain, mereka berdecak kagum dan mengakui "tangan sakti" Mang Mpe. Selamat jalan Mang Mpe. Semoga engkau mendapat tempat yang baik di sisi Tuhan. Jasamu akan banyak dikenang.Akankah lahir orang-orang dengan keahlian seperti dirimu?

Sabtu, 31 Agustus 2013

Rolex 1603

Tahun 60, cal 1560, bezel unik

Jumat, 30 Agustus 2013

Jumat, 23 Agustus 2013

Dial bercahaya (ster)

Dial seperti ini berkilau jika kena cahaya, "ster" istilahnya (seperti istilah pada batu mulia yang mengkilap jika kena cahaya). Ster baru akan kelihatan jika kondisi jamnya mint (bagus/utuh), kalau buluk malah jadi tambah jelek. Perhatikan, lain merk lain pula aura ster-nya


Omega Chronostop

Sudah lama tidak lihat Omega Chronostop mulus begini, komplit rante, kacanya pun masih ori

Rabu, 07 Agustus 2013

Ternyata ini yang dipilih untuk dipakai lebaran

Sinn, cockpit clock, tipe NaBo 17 mesin putar chronograph valjoux 551 Bundeswehr aircraft
Navigationborduhr starfighter, angkatan udara jerman tahun 1960 standar militer MIL C 38207A, tipe 17 paling kolektibel dibandingkan tipe sesudahnya  (25/8 dan 56/8). Ini tipe FA (flour luminous) untuk pesawat Alphajet. Diproduksi oleh Helmut Sinn. Cockpit clock merk Sinn termasuk paling diburu kolektor jam antik (khususnya penggemar jam militer), susah dapatnya, bahkan di international market pun susah di dapat. Buat saya jam ini lebih "nikmat" dibanding Rolex tipe apapun. Sekarang saya menyadari bahwa Rolex itu is a matter of money. Kalau kita mengoleksi Rolex dengan sendirinnya orang akan tahu bahwa kita "berduit". Coba kalau harga Rolex murah, mana mau orang mengoleksinya.

Dalam kesempatan ini saya ingin mengucapkan Selamat Idhul Fitri, Mohon Maaf Lahir dan Bahin. Terima kasih kepada rekan-rekan yang mengirim SMS. Sebisa mungkin saya balas satu persatu, Dari office boy sampai cover boy, dari kolektor, pedagang, pedagang semi kolektor, kolektor semi pedagang


, dari jablay hingga kiyai, dari janitor sampai CEO perusahaan kecil (saya tidak punya teman "CEO perusahaan besar", karena kasta saya gak nyampe). Mohon maaf jika ada yang terlewat.
   

Minggu, 04 Agustus 2013

Nominasi dress watch untuk lebaran

Pilihan dress watch untuk dipakai selama lebaran adalah Rolex 1601 black dial ca 1960 dan Omega De Ville cal 565 Square. Komposisi hitam putih yang eye catching.