Jumat, 04 Oktober 2013

Merk Arloji Populer Tempo Dulu

Kadang2 saya iseng bertanya kepada orang2 yang usia sepuh (60 tahun ke atas): merk-merk arloji apa yang mereka ingat paling populer pada saat mereka remaja/muda (sebelum zaman arloji baterai/quartz)? Dari berbagai jawaban, saya menyimpulkan sbb: arloji yang paling populer dalam ingatan mereka adalah merk Titus. Tampaknya Titus dipilih karena harga yang "sedang" dengan kualitas yang baik. Di bawah Titus ada merk2 yang dianggap sebagai merk untuk kalangan bawah yaitu Nelson, Samson, Garuda, Ricoh, Kent, dan Wingo. Di atas ketiga merk tersebut ada Sandoz dan Timex, setelah itu di atasnya ada Titus, Rado dan Bulova, di atasnya lagi adalah Mido. Yang paling populer adalah Mido Commander. Boleh dibilang, orang "sukses" lapisan lumayan menengah pasti punya Mido Commander. Saingan Mido Commander adalah Rado Diastar. Mido Commander dan Rado Diastar yang kuning ngejreng jadi simbol status orang sukses. Di atas Mido/Rado sedikit adalah Titoni. Konon Titoni termasuk merk cukup mahal pada masanya. Saya pernah dengar katanya seorang petani menjual satu ekor kerbau untuk membeli Titoni keluaran terbaru.  Di atas Titoni ada Omega dan di atas Omega ada Rolex. Pada masanya, hanya jenderal2 atau setara yang mampu membeli Omega dan Rolex. Ada cerita bahwa merk2 seperti Wingo dan Nelson bisanya dipakai oleh pegawai negeri kecil (rendahan), kalau bisa beli Mido atau Titoni berarti pegawai negeri eselon tinggi atau pegawai swasta atau saudagar yang lumayan. Jika bicara arloji Jepang, ada Orient dan Seiko. Orient tampaknya dipilih kalangan menengah bawah. Sedangkan Seiko dapat disejajarkan dengan Titus pada masanya. Sejak Seiko mengeluarkan seri Seiko 5, popularitas Seiko langsung meningkat. Populasi Seiko 5 jadi banyak sekali. Biasanya guru atau kepala sekolah dengan penghasilan lumayan memakai Seiko 5.  Ini sekedar "rekonstruksi" atas cerita-cerita dari para sesepuh. Mungkin anda mempunyai cerita untuk memperjelas rekonstruksi ini?

1 komentar:

  1. Ada merk jam yg sampai sekarang sangat jarang saya temui diblog, ROYCE, jam tersebut yg menemani alm.bpk saya mengajar, bahkan sampai jadi penilik se jakarta raya pada tahun 1980 an.

    BalasHapus