Minggu, 27 Juni 2010

Dial hitam jadi coklat?




Salah sebuah blog mengulas soal dial warna hitam yang berubah menjadi coklat karena sinar matahari (ultraviolet). Di dalam dunia arloji hal ini disebut tropical dial, mungkin karena sering terjadi di daerah beriklim tropis yang banyak sinar matahari sehingga menyebabkan warna dial pelan-pelan berubah menjadi coklat. Bagi penggemar arloji antik tropical dial mempunyai nilai lebih karena memancarkan aura yang lebih antik, selain itu juga menunjukkan bahwa arloji itu benar-benar telah melewati proses waktu yang panjang, karena dibutuhkan waktu bertahun-tahun di bawah terik matahari untuk "memudarkan" warna hitam. Tropical dial mempunyai ciri khas. Ada semburat warna coklat yang khas. Tropical dial dapat terjadi pada berbagai merk arloji. Berikut ini saya tampilkan dua Omega (satu bumper cal 351 dan satu lagi cal 552 high grade) dan satu Seiko bullhead. Seiko bullhead ini warna hitamnya sudah mulai memudar dan diganti dengan warna agak coklat seperti ada kilat tembaga. Oleh sebab itulah Seiko yang ini masih tetap saya simpan karena langka. Sayang kualitas pemotretan tidak mampu mewakili keindahan aslinya. Kalau saja tropical dial ini menimpa Rolex GMT atau Omega NASA, wah tentu harganya bisa puluhan kali lipat daripada ketiga arloji ini.

Memilih yang bagaimana?


Salah satu kesenangan dalam membuat blog ini adalah bertemu dengan teman-teman yang menyenangkan. Salah seorang teman bertanya, bagaimana menyikapi perkembangan harga Rolex yang saat ini cenderung turun. Beli atau tidak? Saya katakan, memang benar bahwa dibandingkan dengan keadaan tahun 2008 harga Rolex khususnya tipe sport saat ini mengalami penurunan sampai 30an persen. Mengapa sampai demikian saya kira sudah cukup banyak dibahas. Jika tersedia dana sebenarnya tak ada salahnya berbelanja Rolex sekarang asalkan dapat barang yang benar-benar bagus dan ada nilai tambahnya. Sekarang mudah kalo mau beli Rolex tetapi tidak mudah mendapatkan yang benar-benar bagus. Rolex yang bagus sangat cocok disimpan jangka panjang karena selain ada kebanggaan memakainya juga tentu akan mudah menjualnya di kemudian hari karena barang bagus mempunyai daya jual tinggi. Nah berikut ini saya tampilkan contoh Rolex GMT 1675 yang benar-benar masih utuh di setiap sudut dan relung-relungnya. Sayang kualitas foto tidak sebagus kondisi aslinya.

Kamis, 24 Juni 2010

Siapa sangka...


Siapa sangka minat dan apresiasi orang terhadap Constellation terus meningkat. Demikianlah kesimpulan saya dari website2 international. Demikian pula keadaannya di tanah air. Makin banyak yang mencari dan meminati Constellation. Orang semakin tahu bahwa Constellation adalah icon Omega tahun 1950an yang mampu mengalahkan popularitas Rolex pada masanya. The legend is still alive. Demikian komentar orang-orang...

Sabtu, 19 Juni 2010

Pilih gold atau stainless steel?



Katanya arloji kuno dengan penampilan kuning (bahan terbuat dari gold seluruhnya atau lapis gold) kurang menarik dibandingkan dengan yang putih (stainless steel). Katanya yang kuning terkesan "norak". Namun, banyak juga yang menggemari gold karena lebih anggun, terutama bagi mereka yang sudah berusia setengah baya. Arloji gold juga cocok untuk acara resmi, resepsi atau pertemuan, terutama bila diadakan pada malam hari. Dari segi keawetan dan perawatan menurut saya sama saja. Tapi, berhati-hatilah jika membeli yang gold capped top. Kita harus perhatikan rekatan goldnya masih bagus. Ada banyak gold capped top yang sudah mengelupas. Dari segi harga yang gold capped top lebih mahal sekitar 20%, kalau yang all gold wah bisa berkali-kali lipat. Perhatikan Constellation cal 354 gold capped top berikut ini. Pada tahun 1950 saya terka harganya sekitar Rp 5000. Materai yang digunakan senilai 30 sen. Jika harga materai dijadikan patokan, maka nilai Constellation tsb kira-kira 90 juta untuk ukuran sekarang! Wah, sungguh mahal apalagi jika kita ingat kehidupan ekonomi pada tahun itu. Gambar paling atas adalah versi stainless steel-nya. Beda harga sekitar 10 sampai 20% lebih rendah daripada yang gold capped top.

Senin, 07 Juni 2010

Jika sedang membutuhkan arloji antik yg selalu tepat




Belajar dari pengalaman, saya memakai arloji yang ketepatannya dapat diandalkan jika menghadapi jadwal yg ketat. Oleh karena saya tidak suka arloji modern, maka saya mencari arloji antik yg ketepatannya bisa diandalkan. Pilihan jatuh ke Seiko Grand Quartz! Memang bukan arloji mekanik, tetapi quartz. Namun bisa dikategorikan antik, karena katanya tipe ini termasuk Seiko GS tetapi menggunakan mesin quartz yang tangguh dan akurat. Antik, akurat, mudah perawatan, tidak perlu dikocok-kocok atau diputar. Ditaro saja tetap jalan. Ada fungsi tanggal dan hari. Dan, harganya murah. Dibandingkan dengan Seiko GS yang mekanik, harga Seiko ini bagaikan langit dan bumi. Koleksi saya ini masih orisinil semua, termasuk rantai. Dipakainya enak, sizenya sedang. Dial warna krem dengan corak seperti kulit jeruk, atau seperti tembok yang dikamprot semen. Di atas angka 6 ada lambang khas Seiko Grand Quartz...Nah, sekarang tidak terlambat lagi...kecuali kalau bangunnya dah kesiangan

Arloji anda perlu diservis teratur

Saya pernah terlambat menghadiri acara penting karena arloji yg saya pakai hari itu ngaco, terlambat satu jam. Saya terlalu PD. Saya kira aroji yg saya pakai itu akurat. Ternyata arloji antik tidak bisa diandalkan. Supaya tetap berjalan normal, arloji antik harus diservis secara teratur. Udara yg terlalu kering membuat mesin cepat kering, karena itu perlu pelumasan (lubrikasi). Udara terlalu lembab menyebabkan mesin dan casing juga dial jadi jamuran. Sebaiknya diservis setiap dua tahun, atau setiap kali ada masalah. Arloji yg terlalu lama didiamkan (tidak dipakai) juga sering macet/seret. Karena itu putarlah arloji antik anda minimal sebulan dua kali. Ingatlah selalu bahwa arloji antik menggunakan sistem mekanik sehingga gesekan (friksi) adalah hal yang amat penting. Jangan dikira memiliki koleksi arloji sampai ratusan itu menyenangkan selalu. Ada kalanya pusing juga terutama kalau pada ngadat.