Konon, dalam horology (ilmu tentang jam) yang paling rumit adalah mempelajari arloji militer. Sebabnya antara lain karena keterkaitan arloji militer dengan peristiwa peristiwa bersejarah yang ada kaitannya dengan perang. Di Indonesia kita dapat menemukan arloji sisa PD II yang dikenal dengan "Dirty Dozen". Dirty Dozen adalah dua belas merk yang diadopsi oleh British Department of Defense untuk digunakan sebagai arloji perajurit. Sebenarnya istilah Dirty Dozen dipinjam dari judul sebuah film klasik perang tentang 12 prajurit tangguh.Siapa pernah menonton film tsb? Nah kembali ke arloji, di Indonesia kita bisa menemukan arloji peninggalan KNIL, dengan ciri khas grapiran KNIL dan ordinance number di belakangnya. Sebagian arloji KNIL juga berasal dari Dirty Dozen. Bagaimana ceritanya bisa demikian? Saya sudah pernah mengulasnya di blog ini tentang arloji-arloji militer. Menurut saya arloji KNIL cukup layak disebut sebagai "warisan budaya kita" karena hanya ada di Indonesia. Sayang sekali, horology di Indonesia tidak cukup serius membahas arloji arloji dari sisi sejarahnya dan kaitannya dengan konteks sosial politik dimana arloji muncul dan dipakai. Dunia horology kita masih didominasi oleh kegiatan jual beli semata dan arloji dipandang sebelah mata sebagai benda ekonomi. Senior ataupun yang newbie sama saja, sudah sama-sama hanyut dalam kapitalisme horology. Biarinlah saya nulis begini, yang penting gak sebut nama.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
12 merk arloji yg termasuk "Dirty Dozen" apa aja mas ? Dikasih tau juga dong.. biar lebih lengkap ulasannya..
BalasHapusSaya juga termasuk yang penasaran dengan lebih banyak detail ttg tulisan ini. Thanks for sharing Mas. Mbok ya kalo foto jam, jgn cuma pantatnya.. j/k :) Cheers
BalasHapusUlasannya diperpanjang ommasbro hehehe... Misalnya Pontiac AURI masup ke jajaran "Dirty Dozen" gak? Waiting mode: ON
BalasHapusThanks infonya mas
BalasHapus