Sepanjang perjalanan saya mempelajari arloji antik, saya akui bahwa Omega adalah salah satu merk yang paling banyak mengeluarkan variasi. Rekan-rekan lain di forum-forum Omega internasional juga mengakui demikian. Positifnya, kita merasa tertantang untuk menemukan model atau variasi yang jarang atau bahkan belum pernah ditemukan (saking langkanya). Tidak jarang pihak Omega sendiri tidak menyimpan dokumentasinya, atau mungkin hilang (misalnya karena keadaan perang di Eropa yang menyebabkan catatan-catatan hilang) atau sengaja tidak mau membuka informasi kepada pemburu Omega. Semua serba mungkin. Bisa saja satu model atau varian hanya dikeluarkan untuk satu negara saja, satu institusi saja, atau bahkan satu importir (agen/distributor) saja.Negatifnya, pemburu kolektor merasa capek dan kewalahan, seolah variasi Omega tidak ada habisnya. Atau, kita bertanya-tanya: apa ada Omega model seperti ini? Jangan-jangan rekayasa? Pertanyaan seperti itu wajar. Seorang pemburu Omega dalam forum internasional pernah menulis bahwa sepertinya Omega ini "mengalami krisis jatidiri karena kebanyakan model". Hal ini berbeda dengan Rolex yang lebih tegas dan cenderung "itu-itu saja". Yang lain berpendapat, "justru disitulah kelebihan Omega". Kita bisa saja ikut-ikutan dalam perdebatan yang tak ada habisnya ini. Buat saya, tidak ada gunanya membanding-bandingkan merk satu dengan lain. Selain soal selera, sebenarnya tiap merk ada daya pikatnya sendiri. Waktu saya memiliki Rolex, saya pikir sudah cukuplah, saya tidak akan melirik merk-merk lain. Ternyata tidak juga tuh. Saya tetap tertarik pada merk-merk yang dianggap sebagai "low-end" seperti Titoni, Titus, Mido dsb. Rolex dengan segala kelebihannya tidak dapat membunuh daya tarik arloji lain di mata saya. Saya tidak tertarik pada fanatisme merk. Saya kenal beberapa orang kolektor arloji yang secara finansial sangat mampu tetapi kok mereka malah mencari arloji yang "aneh-aneh" dan tidak mahal. Pernah saya tanya, jawabnya "ah bosan sama Rolex dan sejenisnya" ada juga yang menjawab "ah, ga enak karena Rolex banyak yang nyamain.
Kita kembali ke model Omega, kali ini saya tampilkan salah satu variasi Omega, yaitu Omega De Ville dress watch gold platted dengan model kaki (lugs) art deco ! Art deco banget! Saya tidak tahu apakah istilah "art deco" ini tepat? Mungkin ada rekan yang mengusulkan sebutan lain?
Setelah ada sebutan-sebutan untuk berbagai variasi lugs seperti kaki macan, kaki anjing, kaki kura, kaki kebo, enaknya yang ini disebut kaki apa? SMS usulan anda ke 08 56789 89 22
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar