Jumat, 23 Oktober 2009

Lain dulu lain sekarang (1)

Terkadang menyenangkan juga untuk mengenang hal-hal yang terjadi dulu dan membandingkannya dengan sekarang. Dulu, belum ada teman-teman sesama penggemar arloji antik. Pernah sih dengar bahwa di kota anu ada si A, di kota anu ada si B, tetapi tidak pernah ada kesempatan untuk mengenal lebih dekat. Informasi tentang arloji didapat hanya dari internet, buku-buku dan uraian dari pedagang jam (yang sering tidak akurat). Tidak pernah ada diskusi dengan sesama penggemar arloji (istilahnya "pemakai", yaitu istilah yang dimaksudkan untuk menyebut mereka yang membeli arloji untuk dipakai dan dinikmati bukan untuk dijual lagi). Hal ini kemudian berubah sekitar tiga tahun yang lalu, ketika H Endra Kusuma, seorang pemakai dari Bandung, membuat mailing list arloji antik di yahoo.groups dan memelopori blog arloji antik. Sejak itu bermunculan lah para pemakai baik yang senior maupun yang baru terjun. Entah sudah berapa orang jumlahnya, mungkin sekitar 100 orang. Mereka yang membuat blog pun bertambah, sekarang sekitar 30 blog sih ada. Yang saya tahu, tidak semua anggota milis aktif mengirim komentar atau menghadiri acara pertemuan (GTG). Yang aktif mungkin sekitar 25%, sisanya penonton saja. Ada juga senior-senior yang memilih menyendiri, tidak ingin bergabung dengan komunitas (bahkan tidak tahu bahwa sekarang ada milis, ada blog dan ada komunitas). Sekarang jadi lebih ramai, bisa tukar informasi, jual beli dan saling memamerkan koleksi. Jadi lebih ramai. Kompetisi lebih ketat. Kompetisi dalam memperebutkan koleksi yang diincar dan kompetisi mendapat akses ke sumber-sumber arloji. Ramainya dunia arloji antik mendorong kemunculan kaum "setengah pemakai setengah pedagang". Harus kita akui, dunia arloji memang lukratif (menjanjikan) sehingga mendorong orang untuk berbisnis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar