Rabu, 13 Januari 2010

Rolex: Dapatkah Menjadi Alat Investasi ? (2)

karena kemungkinannya kecil untuk bisa bertemu dengan calon pembeli yang berani menawar dengan harga tinggi. Sebaiknya jika anda penggemar (atau katakanlah kolektor) kembangkanlah konsep "pusaka" keluarga (heirloom). Arloji yang anda sukai simpanlah dan nikmati, kemudian turunkanlah kepada anak cucu sebagai pusaka keluarga. Barangkali suatu saat memang akan dijual juga oleh anak cucu kita, entah bertahan sampai berapa generasi. Tentu saja kita harus memberi pengetahuan kepada anak cucu yang akan menyimpan dan merawat arloji kita itu. Nah, bagaimana memilih pusaka yang baik? Pilihlah yang kondisinya benar-benar bagus, mulus, dan orisinil. Carilah yang model atau tipenya cukup "kuat" marketnya sehingga jika dijual akan dengan mudah diserap orang. Konon katanya, jangan menyimpan Rolex boysize, Rolex all gold, atau Rolex mesin buble/semi buble back, karena terlalu terbatas orang yang mengerti (tapi kalau secara subyektif anda suka sekali, tanpa mempertimbangkan nilai re-sale nya, kenapa tidak?) (catatan: Rolex boysize langka peminat, Rolex all gold cenderung over-rated, kalo Rolex mesin bubble back sekali rusak sulit dibetulkan). Nah, kalaupun suatu saat ternyata anda bertemu dengan calon pembeli yang berani menawar dengan harga tinggi (minimal di atas ongkos inflasi) anggap saja sebagai bonus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar