Rabu, 13 Januari 2010

Antara "aging dial" dan dial rusak/cacat (2)

Aging dial adalah wajah arloji yang tampak antik dan tua karena proses usia. Ada yang tampak memudar, belel, berganti warna dan sebagainya. Perubahan itu dikarenakan faktor usia, bukan karena faktor-faktor luar (eksternal) misalnya karena kegores obeng (ketika diservis), kemasukan air, terkena jamur hingga jerawatan dan pecah-pecah terkelupas. Mata dan perasaan kita harus awas, apakah memudarnya dial arloji itu karena faktor alamiah atau karena faktor eksternal. Kita harus mampu membedakan bahwa dial itu pudar karena aging dan bukan karena kemasukan air (sering dipakai berenang atau sering kehujanan ketika dipakai oleh pemiliknya). Ada yang tidak paham, disangkanya setiap dial yang pudar itu antik dan memiliki value lebih tinggi padahal memudarnya karena cacat. Paling baik adalah menemukan yang masih mulus tetapi mulusnya itu karena benar-benar dirawat dan disimpan dengan baik oleh pemiliknya. Bagaimanapun, arloji tua yang masih mulus tidak dapat menyembunyikan aura usianya, jadi kemulusan arloji antik tidak bersifat kosmetik. Nenek-nenek yang masih cantik tanpa operasi plastik tentu penampilannya berbeda dengan nenek-nenek yang cantik karena operasi plastik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar