Senin, 27 Desember 2010
Minggu, 26 Desember 2010
Selasa, 21 Desember 2010
Dijual: Enicar Sherpa Jet GMT (terjual)
Jumat, 17 Desember 2010
Dijual:Arloji Kolektibel dengan Harga di Bawah 2 jt (bagian 2) TERJUAL
Dijual:Arloji Kolektibel dengan Harga di Bawah 2 jt (bagian 1)TERJUAL
Saya cukup sering mendapat pertanyaan dari rekan-rekan yang ingin mengoleksi arloji tetapi dengan budget di bawah 2 jt. Berikut ini ada beberapa alternatif koleksi bagus yang akan saya lepas. Pertama, Fortis Eastern Star 77 Jewels Power Touch. Gold Platted. Mulus. Automatic. Size 35mm. Kita sering mendapat arloji merk lain dengan 77 jewels. Tetapi untuk Fortis awal tahun 1950an ini amat sangat jarang. SMS ke 0817 195 666
Senin, 06 Desember 2010
Dijual: Oris (terjual)
Mohon maaf bagi yang belum kebagian barang bagus. Kali ini saya lepas Oris, antik sekali, calender merah di angka 12, kaca mika, ukuran standar 36mm, automatic, menurut saya ini re-edition dari Oris tahun 1950, sedangkan ini dugaan saya dari versi tahun 1980an. Berjalan dengan akurat. Dijamin tidak kecewa. Dapat diandalkan untuk pemakaian sehari-hari. SMS ke 0817 195 666
Minggu, 05 Desember 2010
Dijual: Rolex 6609 Thunderbird Black Dial ! (terjual)
Sabtu, 04 Desember 2010
Dijual: Titoni Cosmo 88 (terjual)
Sabtu, 27 November 2010
Dijual: Titoni Cosmo King (terjual)
Titoni jenis Cosmo King boleh dibilang Titoni yang paling collectible dan paling disuka. Bagi pemula, rasanya belum afdol kalau belum memiliki Titoni Cosmo King. Dulu mudah dijumpai, sekarang sulit apalagi dalam kondisi bagus. Titoni ini tangguh. Saya ingat ketika tsunami melanda Aceh, saya bertugas di bandara Soekarno-Hatta untuk menunggu pesawat-pesawat kargo yang berisi barang-barang bantuan kemanusiaan dari negara lain. Saya duduk-duduk sambil menatap Titoni Cosmo King di pergelangan tangan saya. Nah, Titoni Cosmo King yang saya tampilkan fotonya ini berbeda dari yang lain. Dialnya berwarna abu-abu. Biasanya putih, kuning atau hitam. Selain itu, posisi petunjuk hari ada di atas angka 6, biasanya di atas angka 12. Kondisi bagus mulus istimewa, jalan akurat, bezel terbuat dari emas putih (setahu saya semua Cosmo King memang bezelnya emas), rantai asli dan panjang.
Sabtu, 20 November 2010
Dijual: Longines Admiral Automatic HF (terjual)
Dijual: Rolex Datejust 1601 Black Dial (terjual)
Persoalan ketika memotret arloji black dial adalah kualitas gambar lebih jelek daripada kondisi sesungguhnya. Arloji ini mengundang decak ("ck ck ck" gitu) mereka yang pernah melihatnya langsung. Rolex Datejust, mesin cal 1570, ca. 1972, black dial (plat item), hitam lembut (bukan hitam mengkilat/glossy), kondisi istimewa, rantai jubile tipis (bukan model tebal), rantai panjang, bezel terbuat dari emas putih, ukuran 36mm. Harga dijamin lebih murah dibandingkan dengan toko sebelah. Kesempatan terbatas. Silakan SMS ke 0817 195 666. Sudah terjual. Beruntunglah dia yang cepat mengambil keputusan.
Sabtu, 13 November 2010
Arloji baterai, perlukah?
Banyak penyuka arloji yang anti terhadap arloji baterai (quartz), alasannya karena arloji baterai tidak termasuk arloji antik. Saya menyimpan arloji quartz karena alasan tertentu. Biasanya karena saya punya "ikatan batin" dengan arloji itu, misalnya pemberian seseorang, atau dulu (belasan tahun lalu) dibeli dengan gaji pertama sebagai asisten dosen (waktu itu belum mengoleksi arloji antik). Salah satu yang saya simpan adalah Bernhard H. Mayer (keluaran produsen jewelri terkemuka). Saya suka modelnya dan kebetulan saya memerlukan arloji baterai GMT yang dapat diandalkan (jika harus bepergian ke suatu tempat yang zona waktunya berbeda). Selain dijamin tepat selalu. arloji B Mayer ini tidak malu-maluin jika menghadiri acara "high level function".
Minggu, 07 November 2010
Omega Seamaster Cosmic cal 565
Kamis, 04 November 2010
Permintaan
Ada permintaan untuk menampilkan foto Seamaster Calendar cal 503 big size. Berikut ini saya tampilkan foto dari sudut pandang yang lebih baik supaya terlihat lebih jelas. Perhatikan dialnya yang disebut "convex dial" dengan gradasi warna di tengah dan di pinggir (two tone), ditambah dengan cross hair sebagai pemanis. Saya sandingkan fotonya dengan Omega Seamaster cal 501 gold top yang mulus banget, honey comb dial (di foto tidak begitu jelas honey combnya). Memang bukan Rolex, tetapi..gimana ya...
Minggu, 31 Oktober 2010
Fanatik pada merk, perlukah?
Saya teringat seorang teman, dia mengoleksi arloji tidak atas dasar merk tetapi apa yang menurut dia indah atau unik. Merknya bisa apa saja, bahkan ada merk yang belum pernah saya tahu/dengar. Jumlahnya bisa ratusan, tidak ada kategori atau tema. Pokoknya apa yang menurutnya menarik dia kumpulkan. Ada juga teman yang mengoleksi merk atau tipe tertentu karena dulu ayahnya atau kakeknya memakai arloji seperti itu. Ada semacam ikatan batin dengan merk atau tipe itu. Bagaimana dgn anda? Mungkin ada yang fanatik merk tertentu karena terlanjur cinta pada pandangan pertama. Yang saya tahu, banyak yang suka pada pandangan pertama dengan Omega, setelah itu dia terus lebih fokus ke merk Omega. Ada juga yang suka pada Seiko karena berdasarkan pengamatannya ternyata kualitas dan keindahan Seiko tidak kalah dengan arloji swiss denga harga jauh di bawah arloji swiss.
Sabtu, 23 Oktober 2010
Omega cal 420 manual winding
Omega cal 420 punya banyak variasi model. Yang satu ini istimewa pada kakinya (lugs), unik, panjang seksi, ada lipatan yang menimbulkan kesan "montok", mengingatkan saya pada pantatnya Lia Trio Macan dalam film "Hantu Puncak Datang Bulan" (sudah nonton? rugi kalo belum. lumayan, otak kita bisa istirahat karena selama nonton tdk perlu dipake). Menyembul, apalagi dalam posisi agak nungging (adegan pertama di pinggir kolam renang). Omega ini mulus banget, dial warna putih susu, jarum dan indeks warna rosegold, jalan akurat, mesin bersih. Tahun 1951. Sayangnya ukuran agak kecil, sekitar 33. Lebih besar dikit dari boysize. Tapi kata rekan saya, seorang kolektor Omega berinisial K yang tinggal di Bandung, yang kecil-kecil gini justru menarik. Kalau saya bilang, biar kecil tapi "lunyu". Awalnya memang susah tapi kalau "lunyu" jadi lebih "ngeplos"....
Jumat, 22 Oktober 2010
Omega Geneve cal 1010
Orang bilang Omega dengan mesin caliber empat digit kurang kolektibel dibandingkan dengan mesin tiga digit. Barangkali pandangan seperti ini akan berubah seiring dengan berjalannya waktu. Mesin empat digit jika diproduksi tahun 1970an maka usianya sudah setidaknya 40 tahun. Bertambah lama tentu akan bertambah tua dan antik, maka mungkin suatu saat menjadi benda kolektibel juga. Bagaimanapun kriteria kolektibel tidaknya sesuatu tampaknya dipengaruhi pula oleh "semangat zaman". Celana cutbray pada masanya dianggap biasa, tetapi sekarang dianggap jadul banget. Omega Geneve ini saya yakin akan menjadi kolektibel apalagi jika berpenampilan beda dari yang lain, kondisi mesin dan casing amat mulus, jalan normal, semua orisinil, angka arabic, jarum lancip. Bagus sekali. Jika dipakai tidak takut terlambat karena arloji ini berjalan dengan akurat. Memindahkan kalendar dengan cara tarik sekali lalu putar, praktis, tidak perlu manual putar jarum 24 jam. Cocok dipakai indoor maupun outdoor. Selain itu, harganya di bawah Omega caliber tiga digit. Lebih terjangkau, tetapi tak kalah antiknya.
Rabu, 20 Oktober 2010
Sudah terjual
Senin, 18 Oktober 2010
Pengalaman yg tak terlupakan (1)
Wah sudah lama tdk mengupdate blog. Kali ini saya tdk memuat gambar, hanya berbagi pengalaman saja. Kejadian ini tahun 2002 (kalau tak salah ingat). Saya berjalan di seputar pasar K. Disana saya melihat seorang pedagang menggelar beberapa arloji di emper sebuah toko. Ada yg batere (quartz) ada yg antik. Saya memegang sebuah Rado putar (manual winding). Si pedagang, seorang kakek, berkata bahwa mesin arloji itu sama dengan Rolex. Sebetulnya itu arloji kesayangan saya, katanya. Kalau tidak karena sedang terlilit hutang, tidak akan saya jual, katanya lagi. Makin tertariklah saya. Harganya 200 ribu. Setelah saya bayar, langsung saya pergi dengan rasa gembira. Seperti menemukan harta karun. Setengah jam kemudian saya kembali melewati emper tadi karena untuk arah pulang harus memutar dan melewati jalan yang sama. Dia sudah tidak ada. Saya tanya pedagang di sebelahnya, mereka bilang begitu selesai transaksi dgn saya si kakek itu langsung beres-beres dan pulang padahal mash pagi. Itulah awal saya berkenalan dengan arloji antik. Beberapa waktu kemudian baru saya ketahui bahwa harga market utk Rado seperti itu antara 30-40 ribu rupiah. Di jalan ABC Bandung sekitar 50 ribu sudah dapat Rado President (putar) yg lebih antik dan mulus. Pendatang baru seperti saya waktu itu sangat lazim "digorok" oleh seniornya, baik oleh pedagang atau kolektor, pokoknya oleh orang yg ilmunya lebih tinggi. Sebagai manusia biasa, saya pun sering tergoda untuk melakukan hal yang sama. Setiap kali saya berhasil mengatasi godaan itu, walau kadang sekali dua kali saya mengerjai orang juga (bukan dalam arti materi, biasanya karena saya kesal dengan perilaku orang itu). Seiring dengan berjalannya waktu dan bertambah usia, semakin sering saya mempertanyakan bagaimana ya perasaan orang-orang seperti si kakek itu? Mungkinkan dia senang dan bahagia karena berhasil memperdaya orang lain dan mengambil keuntungan material darinya? Bagaimana ya perasaan Gayus Tambunan? Perasaan si pelaku pembalakan ilegal? Perasaan orang yang membacok sampai mati di jalan ampera? Perasaan polisi, sipir atau tentara ketika menganiaya (menyiksa) orang betapapun bersalahnya orang itu? (NOTE: Indonesia belum meratifikasi Convention on Anti Torture). Seiring dengan berjalannya waktu dan bertambah usia, saya sering berpikir apa tidak sebaiknya di sisa hidup saya ini saya lebih banyak membuat orang lain senang, bahagia dan tertawa-tawa.
Senin, 04 Oktober 2010
Rolex 1675 Rail Dial
Apa itu "rail dial"? Dial seperti ini berbeda dengan dial yang umumnya kita jumpai di Rolex 1675. Bedanya, bulatan index pada rail dial lebih kecil dan lebih mengumpul ke dalam, sehingga jarak antara tepi/pinggir dial ke bulatan index lebih jauh. Rail dial lebih jarang daripada dial biasa, dan penampilannya pun lebih manis. Oleh karena itu rail dial dinilai lebih collectible. Gambar yang saya tampilkan adalah Rolex 1675 rail dial buatan tahun 1972. Uniknya, bezel yang digunakan adalah hitam-hitam, bukan merah-biru. Sejak dari awalnya (dari belinya) memang bezelnya seperti ini, jadi bukan merah-biru yang kemudian diganti dengan hitam-hitam. Rantai yang dipasang adalah oyster tipis, di clapsnya terdapat tahun pembuatan 1972, berarti memang secara keseluruhan Rolex ini benar-benar orisinil sesuai pembawaan dari belinya.
Minggu, 26 September 2010
Pilih rantai atau tali kulit? (2)
Pilih rantai atau tali kulit? (1)
Bisa karena alasan alergi, seseorang lebih memilih rantai daripada tali kulit (atau sebaliknya). Bisa juga karena alasan estetika. Menurut saya, Omega lebih cocok dipasang tali kulit, terutama yang kaki seksi karena jika dipasangi rantai kakinya (lugsnya) tidak terekspos. Sebaliknya, Rolex lebih cocok jika dipasang rantai, rasanya lebih elegan. Perhatikan perbandingan foto berikut ini: Omega dengan tali kulit dan dengan rantai.
Omeg Constellation cal 561, dog legs, pie pan dial
Omega seperti ini banyak banget palsunya. Bahkan satu website Omega internasional memperingatkan agar tidak usah membeli Omega seperti ini karena berisiko dapet yang palsu. Dengan demikian, jika kita dapat yang benar-benar asli, meski dialnya sudah buluk, rasanya kok jadi berharga sekali. Yang satu ini semuanya asli, bahkan kacanya pun belum pernah diganti. Model number 168.005.
Kamis, 02 September 2010
Omega Constellation Quartz
Sekali-kali menampilkan Omega quartz (baterai) tetapi tetap Constellation!! Ini keluaran awal 80an ketika jam-jam baterai semakin merajalela mengalahkan popularitas jam mekanik. Ukurannya agak kecil sekitar 34 mm, cocok untuk pria berlengan kecil atau wanita (sekarang cukup lazim wanita memakai arloji ukuran agak besar bahkan men size). Dipakainya enak dan ringan. Selalu tepat. Jarum menitnya melompat setiap satu menit. Unik sekali.
Sabtu, 21 Agustus 2010
Dijual: Omega Seamaster 30 (terjual)
Jumat, 20 Agustus 2010
Dijual: Rolex Oyster Royal Precision 6427 (terjual)
Minggu, 15 Agustus 2010
Dijual: Breitling automatic (terjual)
Sabtu, 07 Agustus 2010
Antara Rolex dan Omega
Tidak bosan rasanya memperbandingkan antara Rolex dan Omega. Jika kita telusuri informasi tentang kedua merk tsb di website2, saya bisa menyimpulkan bahwa antara penggemar fanatik Rolex dan Omega antik sebenarnya cukup seimbang. Banyak yang menggemari Rolex antik, banyak pula yang mengemari Omega antik. Mereka masing-masing punya alasan sendiri. Namun, harus saya akui bahwa Omega memang lebih "manis" dan lebih banyak variasinya. Rolex lebih tangguh (kalau bicara mesin), tetapi pilihan model rasanya kok bolak-balik itu-itu saja. Keunggulan Rolex dalam hal pemasaran adalah menciptakan brand image yang berhasil membentuk para pengikut fanatik. Tidak heran jika harga Rolex jauh lebih mahal dari Omega, atau bahkan kebangetan (overrated). Sebagai contoh, harga Rolex all gold mahal sekali, jauh lebih mahal daripada harga emasnya jika dihitung gram. Jika dilihat dari sisi modelnya, secara obyektif dapat dikatakan tidak "highly well-crafted" (bener gak ya bahasa Inggrisnya?). Para penggemar Rolex tentu tidak setuju dengan penilaian tsb. Tetapi tidak sedikit pula para penggemar Rolex yang diam-diam sebenarnya mengakui akan hal itu. Foto Omega all gold yang saya tampikan menunjukkan bagaimana Omega mampu menampilkan seni pembuatan arloji yang sangat halus, lihat dialnya yang kruil-kruilnya terlihat indah sekali, manis, elegan. Tapi, sekali lagi, penggemar Omega dan Rolex punya alasan sendiri atas pilihan mereka.
Kamis, 29 Juli 2010
Titoni Space Star
Senin, 19 Juli 2010
Dijual: Rolex 1601 (terjual)
Selasa, 13 Juli 2010
Dijual: Omega Seamaster cal 354 cross hair (terjual)
Dijual: Omega Seamaster Cosmic cal 752 (terjual)
Jumat, 09 Juli 2010
Apa itu maxi dial?
Ada sebagian kecil Rolex Submariner 1680 yang disebut maxi dial, yaitu index bulat-bulatnya lebih besar daripada ukuran biasanya. Maxi dial juga umumnya berwarna putih salju dan tidak berubah menjadi cream (patina) walau telah dipakai puluhan tahun. Sebagai bukti, pada gambar di atas kelihatan bulatan index tetap putih salju sementara ketiga jarum sudah mulai berubah menjadi warna patina. Jika dipadu dengan warna dial yang hitam lembut keabu-abuan, bukan hitam kelam dan glossy, maxi dial memancarkan aura yang indah sekali, yang berbeda dengan dial biasa (umum). Kita baru menyadari perbedaannya jika maxi dial dijejerkan dengan dial biasa. Di pasaran internasional, maxi dial diapresiasi lebih tinggi dan dihargai lebih mahal. Di kita? saya tidak tahu. Saya tanya beberapa pedagang pun jawaban mereka tidak tahu, karena mereka hampir-hampir tidak pernah menemui maxi dial sehingga tidak tahu nilai transaksinya berapa. Biasanya, akibat ketidaktahuan, maxi dial dihargai sama saja dengan dial yang biasa. Padahal maxi dial di pasaran internasional hampir sejajar dengan Submarine merah (Submarine biasa tetapi tulisan Submarinenya berwarna merah).
Sabtu, 03 Juli 2010
Omega Constellation cal 503, adakah?
Biasanya cal 503 pakai tanggal. Tapi sudah 3 kali saya menemukan Constellation cal 503 tanpa tanggal. Saya pernah baca ada kemungkinan cal 503 pernah disertifikasi chronometer tetapi dengan melepas fungsi tanggal. Hal demikian lumrah terjadi. Rolex saja cal 1570 ada yang tidak memasang fungsi tanggalnya. Ada juga yang berpendapat mestinya cal 501 tetapi saat diservis ada beberapa bagian yang sama dengan cal 503 sehingga bantalan yang terpasang milik 503. Entah mana yang benar. Yang pasti cal 503 yang terpasang di connie saya ini akurat sekali jalannya.
Kalau dial putih agingnya bagaimana?
Ada kemiripan
Minggu, 27 Juni 2010
Dial hitam jadi coklat?
Salah sebuah blog mengulas soal dial warna hitam yang berubah menjadi coklat karena sinar matahari (ultraviolet). Di dalam dunia arloji hal ini disebut tropical dial, mungkin karena sering terjadi di daerah beriklim tropis yang banyak sinar matahari sehingga menyebabkan warna dial pelan-pelan berubah menjadi coklat. Bagi penggemar arloji antik tropical dial mempunyai nilai lebih karena memancarkan aura yang lebih antik, selain itu juga menunjukkan bahwa arloji itu benar-benar telah melewati proses waktu yang panjang, karena dibutuhkan waktu bertahun-tahun di bawah terik matahari untuk "memudarkan" warna hitam. Tropical dial mempunyai ciri khas. Ada semburat warna coklat yang khas. Tropical dial dapat terjadi pada berbagai merk arloji. Berikut ini saya tampilkan dua Omega (satu bumper cal 351 dan satu lagi cal 552 high grade) dan satu Seiko bullhead. Seiko bullhead ini warna hitamnya sudah mulai memudar dan diganti dengan warna agak coklat seperti ada kilat tembaga. Oleh sebab itulah Seiko yang ini masih tetap saya simpan karena langka. Sayang kualitas pemotretan tidak mampu mewakili keindahan aslinya. Kalau saja tropical dial ini menimpa Rolex GMT atau Omega NASA, wah tentu harganya bisa puluhan kali lipat daripada ketiga arloji ini.
Langganan:
Postingan (Atom)