Sabtu, 02 Mei 2009
For Fun atau For Sale?
Bagi seorang kolektor arloji antik, pertanyaan mendasar adalah seberapa banyak dia mau mengoleksi. Ada yang mengoleksi banyak sekali tanpa kriteria. Ada yang mengoleksi berdasarkan merk, berdasarkan tahun, berdasarkan tipe (chrono saja atau sport saja dsb), berdasarkan harga, dan banyak lagi. Semua itu dimaksudkan agar ada spesialisasi, agar ada sikap selektif sehingga tidak membeli segala macam. Namun, sering juga masih terasa kebanyakan walau sudah bersikap selektif. Jika perasaan ini muncul maka otak berputar apa yang harus dilakukan? Mengoleksi arloji dalam jumlah banyak selain menghabiskan dana yang tidak sedikit juga memerlukan perawatan yang cukup merepotkan. Jadi perlukah mengoleksi dengan batasan kuantitatif tertentu? Misalnya, ah saya sih maksimal 50 biji saja, lebih dari itu harus ada yang dilepas/dijual. Jika demikian, persoalan berikutnya muncul, yaitu yang mana yang akan dilepas? Kalau diperhatikan satu demi satu, rasanya sayang karena masing-masing punya keunikan. Tapi kalau tidak ada yang dilepas, bagaimana? Nah, lebih celaka lagi, jika ternyata penawaran saat mau menjual justru lebih rendah daripada harga waktu kita beli. Kalaupun lebih tinggi ternyata selisihnya sedikit sekali, katakanlah satu atau dua ratus ribu saja. Seorang penikmat jam biasanya berani membayar lebih mahal daripada standar pedagang apalagi kalau kondisinya bagus. Tapi ternyata begitu mau dilepas, ehh tawaran malah tidak ada yang berani tinggi, ternyata tidak mudah menemukan pembeli yang berani. Akhirnya pertanyaannya, kita ini mau for fun atau for sale?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
lebih tepatnya for FUN ...or for FUND?
BalasHapus