Minggu, 15 November 2009

Catatan atas harga-harga (2)

Bagi para pemiliki Rolex khususnya tipe sport tampaknya memang saatnya untuk bersabar. Tak seorang pun dapat memastikan kapan harganya bergerak naik lagi. Anehnya, dulu waktu harga tinggi, barang susah didapat. Pemilik malah menahan barang karena waswas jangan-jangan naik terus (jadi mereka gak mau jual). Sekarang harga turun malah gampang dapat barang, pemilik jadi panik jangan-jangan harga turun terus (sekarang pada mau jual). Sekarang mau tiap hari beli Rolex GMT juga ada barang. Submariner 1680, Explorer 1655, GMT pointed guard dan apa lagi yang dulu dulu lihat satu biji pun hampir mustahil sekarang malah banyak. Masalahnya, walaupun harga turun ternyata daya beli juga turun. Jadi tidak berarti jika harga turun orang lantas ramai-ramai memborong. Sekarang pemilik barang gede (maksudnya barang yang berharga mahal) tidak bisa menjual dengan cepat karena faktor daya beli yang lesu itu. Banyak pemain arloji (salah satunya mungkin anda-anda yang sedang membaca tulisan saya ini) berspekulasi menunggu barangkali ada barang murah yang nyasar ke tangan dia. Nyatanya, setelah dikasih harga murah pun (dalam arti harga di bawah patokan market price) masih juga merasa kemahalan. Jadi, lebih banyak pertimbangannya daripada belinya. Saya melihat di antara para pendatang baru sulit menemukan yang bisa melejit hingga menyaingi para seniornya, karena mereka nyemplung pada saat yang tidak tepat, yaitu saat dunia arloji antik dihantam krisis ekonomi global. Banyak yang bertanya pada saya, "bagaimana jika keadaan ini berlanjut terus dan saya (nantinya) tidak bisa menjual koleksi saya?".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar