Angka "12" ini biasanya ada pada Omega kuno
Minggu, 20 Oktober 2013
Senin, 14 Oktober 2013
Libur panjang pakai arloji apa?
Sudah lama tergeletak, tidak dipakai-pakai. Kasihan juga, seperti dilupakan. Longines Conquest Calendar Gold Top, kondisi utuh, dengan kaca mika asli masih "doomed" dan magnifier di dalam, persis di atas calendarnya. Yang unik dari Longines ini adalah kalender nya ada di bagian dalam, di sebelah kiri angka 3 agak ke dalam. Kalau kacanya sampe pecah
, akan sangat sulit mencari kaca dengan jendela kalender di posisi seperti ini. Akurasi bagus sekali.
, akan sangat sulit mencari kaca dengan jendela kalender di posisi seperti ini. Akurasi bagus sekali.
Sabtu, 12 Oktober 2013
For Sale: Omega Chronostop cal 920 SOLD
Salah satu Omega yang collectible dan diburu adalah Chronostop. Menggunakan mesin manual (putar) caliber 920 (dengan fungsi penunjuk calendar), warna dial abu-abu, all original, kondisi mulus banget. Kalau rantenya dan claps tampaknya ori tetapi lidah clapsnya polos (tidak ada tulisan Omega, hanya ada tulisan stainless steel aja). Semakin sulit mendapat Omega Chronostop dengan kondisi seperti ini. Silakan search info di google tentang Omega ini. SMS 08 56789 89 22
Kamis, 10 Oktober 2013
For Sale: Tissot Two Timer (SOLD)
Tissot Two Timer! Disebut demikian karena Tissot ini memiliki dua wajah (dibolak-balik), yang satu warna dial putih dan satu lagi dial hitam. Yang dial hitam terdiri dari jam analog dan jam digital serta fungsi-fungsi lain (kalender, alaram, stopwatch dan banyak lagi). Menggunakan mesin quartz. Untuk memahami bagaimana arloji ini bekerja dan bagaimana melakukan penyetelan silakan cari infonya di google dengan mengetik Tissot Two Timer. Buatan tahun 80an, salah satu Tissot paling unik dan inovatif. Menggunakan rantai mesh bracelet dengan pegas (seperti karet gelang) memudahkan membolak-balik arloji ini. Cocok untuk anda yang suka bepergian dengan zona waktu berbeda. Ada banyak model Tissot Two Timer, tapi model ini yang paling elegan. Dijual dengan box dan buku. SMS 08 56789 89 22
Senin, 07 Oktober 2013
For Sale: Tissot Navigator Chronograph Collectible SOLD
Tissot Navigator Chronograph, menggunakan mesin otomatik caliber 1341 dengan basis mesin Lemania 1500. Mesin yang sama digunakan pula oleh saudaranya, yaitu Omega cal 1045. Yang membedakan adalah cal 1341 tidak mempunyai fungsi penunjuk hari. Size arloji ini lumayan besar, 40mm. Kondisi mulus dan mantap, menggunakan rantai asli Tissot bawaannya. Salah satu Tissot yang paling kolektible. Jarang ada. Jumlah jarum ada enam. Jarum chrono untuk minute counter berbentuk panjang dengan ujung sayap pesawat. Silakan search dulu info tentang Tissot cal 1341 ini di google sebelum memutuskan
membeli. Harga penawaran silakan SMS 08 56789 89 22
membeli. Harga penawaran silakan SMS 08 56789 89 22
Jumat, 04 Oktober 2013
Merk Arloji Populer Tempo Dulu (2)
Hanya dalam waktu semalam saya menerima beberapa komentar (sebagian dikirim via SMS dan email). Ini menggembirakan, karena saya ingin blog ini interaktif (tidak cuma jual-jualan saja), sehingga menjadi berbeda dengan blog lain. Ayo dong, kita perluas dan perdalam pengetahuan horology kita dengan cara bertukar informasi. Kalau dalam bahasa LEKRA (tahun 60an): "meluas dan meninggi".
Pada tahun 50an, 60an sampai 70an , arloji merupakan barang yang lumayan bernilai. Tidak heran jika di terminal para jambret sering mengincar arloji. Kalau zaman sekarang hampir tidak terdengar lagi ada jambret arloji. Dulu, selalu ada ikatan batin antara arloji dan pemiliknya, sampai-sampai sering nama pemiliknya itu diukir di tutup belakang arloji. Sampai saat ini saya sering bertemu dengan orang yang bilang: "wah itu seperti arloji yang dipakai oleh ayah saya dulu". Ini menunjukkan bahwa arloji yang dipakai sang ayah menjadi kenangan bagi sang anak, bahkan diwariskan. Arloji menjadi benda istimewa bagi sebuah keluarga. Banyak juga yang karena tidak tahu/tidak mengerti kemudian arloji warisan itu dijual jual dengan harga murah (dia pikir barang rongsokan, yang penting jadi duit, sementara si pembeli cengar cengir saking girangnya).
Merk arloji yang beredar banyak sekali, dengan variasi model yang juga banyak. Ada beberapa merk populer yang belum saya sebutkan pada bagian pertama, yaitu Enicar dan Longines. Enicar adalah merk yang lumayan populer saat itu. Model yang paling top adalah Sherpa Worldtimer. Beredar juga Enicar model dresswatch. Kalau mau dikelaskan, tampaknya Enicar di atas Titus tapi di bawah Mido. Longines sebenarnya termasuk kelas mahal, sedikit di bawah Omega. Waktu saya mulai hobi arloji, saya sering diberi info oleh senior bahwa "dulu Longines bersaing ketat dengan Omega dan harganya pun deket-deket". Tapi hendaknya kita catat pula bahwa model arloji saat itu banyak sekali dan ada kalanya satu model lebih mahal atau bergengsi meski merk biasa. Contohnya, Rado Diastar lebih mahal dan bergengsi daripada Rado tipe lain. Jadi kadang sulit dipersandingkan "brand to brand" begitu saja. Contoh yang lebih jelas adalah Omega. Pada masa itu Omega memang masih di bawah Rolex, tapi ketika muncul Omega Constellation pada tahun 1952 ceritanya jadi lain. Konon, hanya tipe Constellation yang bisa menandingi Rolex.
Selain merk2 di atas, masih banyak merk lain misalnya Universal, Royce, Pontiac, Roamer, Ocean, Cortebert, Election, Record, di kelas yang lebih atas ada Heuer, Tissot dan Tudor. Ada banyak merk yang disebut "minor brand", yang hampir-hampir tidak pernah atau sangat jarang kita dengar namanya. Indonesia sungguh kaya akan arloji antik. Seharusnya kita bersyukur, menjadi ahli waris yang baik, menjaga dan merawatnya. Harga-harga arloji antik di kita pun masih lebih murah dibandingkan dengan di international market (kecuali Rolex yang harganya dekat, bahkan kadang disini lebih mahal). Masalahnya adalah: cari yang mulus tidak mudah dan (ini yang perlu digaris-bawahi) apresiasi rendah. Tidak "meluas dan meninggi".
Pada tahun 50an, 60an sampai 70an , arloji merupakan barang yang lumayan bernilai. Tidak heran jika di terminal para jambret sering mengincar arloji. Kalau zaman sekarang hampir tidak terdengar lagi ada jambret arloji. Dulu, selalu ada ikatan batin antara arloji dan pemiliknya, sampai-sampai sering nama pemiliknya itu diukir di tutup belakang arloji. Sampai saat ini saya sering bertemu dengan orang yang bilang: "wah itu seperti arloji yang dipakai oleh ayah saya dulu". Ini menunjukkan bahwa arloji yang dipakai sang ayah menjadi kenangan bagi sang anak, bahkan diwariskan. Arloji menjadi benda istimewa bagi sebuah keluarga. Banyak juga yang karena tidak tahu/tidak mengerti kemudian arloji warisan itu dijual jual dengan harga murah (dia pikir barang rongsokan, yang penting jadi duit, sementara si pembeli cengar cengir saking girangnya).
Merk arloji yang beredar banyak sekali, dengan variasi model yang juga banyak. Ada beberapa merk populer yang belum saya sebutkan pada bagian pertama, yaitu Enicar dan Longines. Enicar adalah merk yang lumayan populer saat itu. Model yang paling top adalah Sherpa Worldtimer. Beredar juga Enicar model dresswatch. Kalau mau dikelaskan, tampaknya Enicar di atas Titus tapi di bawah Mido. Longines sebenarnya termasuk kelas mahal, sedikit di bawah Omega. Waktu saya mulai hobi arloji, saya sering diberi info oleh senior bahwa "dulu Longines bersaing ketat dengan Omega dan harganya pun deket-deket". Tapi hendaknya kita catat pula bahwa model arloji saat itu banyak sekali dan ada kalanya satu model lebih mahal atau bergengsi meski merk biasa. Contohnya, Rado Diastar lebih mahal dan bergengsi daripada Rado tipe lain. Jadi kadang sulit dipersandingkan "brand to brand" begitu saja. Contoh yang lebih jelas adalah Omega. Pada masa itu Omega memang masih di bawah Rolex, tapi ketika muncul Omega Constellation pada tahun 1952 ceritanya jadi lain. Konon, hanya tipe Constellation yang bisa menandingi Rolex.
Selain merk2 di atas, masih banyak merk lain misalnya Universal, Royce, Pontiac, Roamer, Ocean, Cortebert, Election, Record, di kelas yang lebih atas ada Heuer, Tissot dan Tudor. Ada banyak merk yang disebut "minor brand", yang hampir-hampir tidak pernah atau sangat jarang kita dengar namanya. Indonesia sungguh kaya akan arloji antik. Seharusnya kita bersyukur, menjadi ahli waris yang baik, menjaga dan merawatnya. Harga-harga arloji antik di kita pun masih lebih murah dibandingkan dengan di international market (kecuali Rolex yang harganya dekat, bahkan kadang disini lebih mahal). Masalahnya adalah: cari yang mulus tidak mudah dan (ini yang perlu digaris-bawahi) apresiasi rendah. Tidak "meluas dan meninggi".
Merk Arloji Populer Tempo Dulu
Kadang2 saya iseng bertanya kepada orang2 yang usia sepuh (60 tahun ke atas): merk-merk arloji apa yang mereka ingat paling populer pada saat mereka remaja/muda (sebelum zaman arloji baterai/quartz)? Dari berbagai jawaban, saya menyimpulkan sbb: arloji yang paling populer dalam ingatan mereka adalah merk Titus. Tampaknya Titus dipilih karena harga yang "sedang" dengan kualitas yang baik. Di bawah Titus ada merk2 yang dianggap sebagai merk untuk kalangan bawah yaitu Nelson, Samson, Garuda, Ricoh, Kent, dan Wingo. Di atas ketiga merk tersebut ada Sandoz dan Timex, setelah itu di atasnya ada Titus, Rado dan Bulova, di atasnya lagi adalah Mido. Yang paling populer adalah Mido Commander. Boleh dibilang, orang "sukses" lapisan lumayan menengah pasti punya Mido Commander. Saingan Mido Commander adalah Rado Diastar. Mido Commander dan Rado Diastar yang kuning ngejreng jadi simbol status orang sukses. Di atas Mido/Rado sedikit adalah Titoni. Konon Titoni termasuk merk cukup mahal pada masanya. Saya pernah dengar katanya seorang petani menjual satu ekor kerbau untuk membeli Titoni keluaran terbaru. Di atas Titoni ada Omega dan di atas Omega ada Rolex. Pada masanya, hanya jenderal2 atau setara yang mampu membeli Omega dan Rolex. Ada cerita bahwa merk2 seperti Wingo dan Nelson bisanya dipakai oleh pegawai negeri kecil (rendahan), kalau bisa beli Mido atau Titoni berarti pegawai negeri eselon tinggi atau pegawai swasta atau saudagar yang lumayan. Jika bicara arloji Jepang, ada Orient dan Seiko. Orient tampaknya dipilih kalangan menengah bawah. Sedangkan Seiko dapat disejajarkan dengan Titus pada masanya. Sejak Seiko mengeluarkan seri Seiko 5, popularitas Seiko langsung meningkat. Populasi Seiko 5 jadi banyak sekali. Biasanya guru atau kepala sekolah dengan penghasilan lumayan memakai Seiko 5. Ini sekedar "rekonstruksi" atas cerita-cerita dari para sesepuh. Mungkin anda mempunyai cerita untuk memperjelas rekonstruksi ini?
Rabu, 02 Oktober 2013
For Sale: Omega De Ville cal 565 SOLD
Andalan Omega untuk tipe dress watch adalah De Ville. Ini termasuk De Ville generasi awal, masih memakai mesin caliber 3 digit yaitu 565, sekitar tahunn 1967, bentuk kotak (square) dimana Omega berusaha melepaskan diri dari ciri-ciri feminis dan art deco era 50an tetapi sekaligus menuju transisi tahun 70an yang mulai tampil lebih retro. Dial warna white satin, anggun elegan dan mewah. Nah, rantai yang digunakan ini adalah rantai yang sama persis (bahkan nomor serial rantainya pun sesuai) dengan rantai Omega untuk tipe Constellation C Shape. Jadi rantainya bisa dipakai untuk Constellation C shape. Dari value rantainya saja sudah lumayan! Size standar 35 mm tidak termasuk crown. Kondisi mulus.
Harga sdh berikut rantai dan ongkos kirim. SMS ke 08 56789 89 22
Harga sdh berikut rantai dan ongkos kirim. SMS ke 08 56789 89 22
Selasa, 01 Oktober 2013
For Sale: Omega Seamaster cal 752 Big Size SOLD
Omega ini cantik sekali. Seamaster dengan mesin cal 752, akhir 1960an/awal 1970an, casing gold top, size 38mm (tanpa hitung crown), kondisi mulus utuh, lapisan gold tidak ada yang terkelupas, fungsi pindah hari/kalender normal (sistem pom
pa normal), pie pan dan dial bertekstur seperti pasir. Menawan. Harga penawaran SOLD SMS 08 56789 89 22
pa normal), pie pan dan dial bertekstur seperti pasir. Menawan. Harga penawaran SOLD SMS 08 56789 89 22
Langganan:
Postingan (Atom)