Minggu, 30 Desember 2012
Selasa, 25 Desember 2012
Omega Constellation yang paling jarang
Omega Constellation merupakan salah satu product line Omega yang paling banyak diburu dan karenanya paling collectible. Model yang paling tinggi nilainya adalah pie pan dial. Baru-baru ini saya membaca ulasan dari seorang kolektor internasional Omega Constellation terkemuka yang menyebutkan bahwa Constellation yang paling jarang adalah Constellation dengan mesin bumper cal 352. Itu adalah caliber yang dipakai oleh Constellation generasi paling awal (1952) yang hanya diproduksi sebanyak 3,000 biji sebelum digantikan oleh cal 354. Jadi jika anda mempunyai Constellation cal 352 apalagi pie pan dial maka anda memiliki the rarest from Constellation family. Jika anda memang memilikinya, sudilah kiranya mengirim kabar kepada saya supaya kita bisa berbagi informasi dan saya jadi ada temannya.
Sabtu, 08 Desember 2012
Kamis, 06 Desember 2012
Dimanakah letak ranjau-ranjau itu?
Menyambung tulisan saya tentang "salah persepsi", berikut ini saya paparkan dimanakah letak ranjau-ranjau dunia arloji berdasarkan pengalaman saya pribadi maupun cerita dari mereka yang pernah mengalaminya. (1) beli arloji dari blog. Tidak selalu keadaan arloji sama persis dengan fotonya. Tapi kalau coba-coba datang langsung ke pusat-pusat penjualan arloji tanpa pengalaman, tanpa ada yang kenal dan tanpa didampingi yang sudah pengalaman, wadow! Siap-siap. Siap-siap apa? Ya siap-siap aja. Gak ada salahnya kan selalu siap. (2) begitu abis beli ternyata arlojinya bermasalah. Normalnya arloji diservis minimal 5 tahun sekali. Bayangkan jika umur arloji yang sudah 20 tahun dan ternyata belum pernah diservis. Baru kita pakai beberapa minggu ya ngadatlah. Kita coba bawa ke tukang servis (kerennya "watchmaker"), setelah dikotak-katik bukan malah tambah bener malah tambah gak bener. Akhirnya bolak-balik gak bener-bener. Masih untung arlojinya selamat, ada juga yang "raib" di tangan watchmakernya. Goodbye sekian juta. (3) mau coba-coba jualan arloji, ketemu calon pembeli yang ilmunya "tinggi". Semulus apapun arloji kita, selalu saja dia berhasil menemukan "cacatnya". "Waduh sayang ya...ada goresnya, ada ininya, ada itunya". (4) menduga-duga harga waktu mau beli. Ketemu pedagang yang ilmunya tinggi, berhasil meyakinkan kita bahwa harga yang dia berikan "murah", gak tahunya wadow. Ada website yang mencantumkan harga ada yang tidak. Website di luar negeri juga ada yang tidak mencantumkan harga dan setiiap kali kita harus email untuk menanyakan harga arloji yang kita minati, entah mengapa harus begitu. Kita hanya menduga bahwa dia tidak mau patokan harga standar dia dibaca atau diketahui umum.
Tujuan saya menulis ini adalah agar pendatang baru lebih memiliki persiapan yang cukup sebelum benar-benar terjun, sehingga jumlah yang sms atau menelepon saya dengan keluhan "rugi" bisa berkurang di masa mendatang. Dunia arloji memang bukan tempat untung, tapi tempat rugi. Hanya orang-orang "tertentu" yang bisa untung, dan sulit bagi orang-orang yang "bukan tertentu" untuk menandinginya.
Tujuan saya menulis ini adalah agar pendatang baru lebih memiliki persiapan yang cukup sebelum benar-benar terjun, sehingga jumlah yang sms atau menelepon saya dengan keluhan "rugi" bisa berkurang di masa mendatang. Dunia arloji memang bukan tempat untung, tapi tempat rugi. Hanya orang-orang "tertentu" yang bisa untung, dan sulit bagi orang-orang yang "bukan tertentu" untuk menandinginya.
Salah Persepsi
Akhir-akhir ini saya semakin sering menerima keluhan (complaint) khususnya dari para pendatang baru. Merek mengeluh, kok mengoleksi arloji "bukannya untung tapi malah rugi terus". Saya tidak tahan untuk mencoba meluruskan persepsi ini. Kita harus bertanya kepada diri kita sendiri, apa yang kita cari dari kegiatan ini? Jika kita benar-benar mencintai arloji, ingin memakai dan menyimpannya, maka nikmatilah. Jangan memikirkan nilai uang yang kita keluarkan (tentunya sepanjang masih dalam batas kewajaran baik dari segi patokan harga beli maupun dari segi kemampuan finansial kita). Jika masih memikirkan nilai uangnya, atau memikirkan kalau dijual lagi untung gak ya, kalau disimpan dua tahun harganya naik gak ya, maka lebih baik STOP! Jika anda ingin investasi, jangan di arloji. Masih banyak instrumen investasi lain yang lebih menjanjikan. Jika anda ingin untung, segera beralihlah menjadi sepenuhnya pedagang. Cari sumber-sumbernya, beli (atau pinjam jika anda tidak punya modal besar), terus jual. Apa yang bisa dijual, jual! Nah itu baru anda bisa mendapat untung. Tapi apakah semudah itu? Bagaimana melawan para raksasa pedagang jam yang sudah lebih lama melang melintang? Mereka sudah lebih menguasai dimana cari arloji, mereka lebih menguasai ilmu dan aneka triknya. Selain itu jumlah pedagang pemula yang mulai terjun saat ini jumlahnya banyak sekali. Entah saya harus merasa senang atau merasa ngeri. Saya selalu bilang pada pendatang baru untuk segera berhenti menekuni hobi ini, jika tidak akan hancur terjebak ranjau-ranjau dunia arloji.
Selasa, 04 Desember 2012
Yang Terlupakan: Movado Kingmatic
Saya suka merk Movado karena artinya "terus bergerak". Salah satu bintang Movado adalah tipe Kingmatic. Di kenopnya masih ada lambang Movado berupa tangan sedang menggenggam jam kantong.
Minggu, 02 Desember 2012
Impian Menjadi Kenyataan
Kesulitan utama yang dihadapi kolektor adalah bagaimana memilih arloji yang paling layak untuk dikoleksi. Jika mengikuti kata hati tentu semua yang disenangi ingin dimiliki. Tetapi, bagaimana dengan kondisi keuangan, apakah sanggup untuk memiliki semuanya? Bukan hanya alasan finansial, alasan lain yang harus dipertimbangkan adalah semakin banyak yang dikoleksi semakin banyak pula upaya untuk merawatnya. Jadi, apakah akan mengutamakan kuantitas atau kualitas? Jika kualitas, apa definisi "berkualitas" itu dan koleksi apakah yang memenuhi kriteria "berkualitas". Ambil contoh berikut ini, Rolex Datejust kaca kristal tipe 16233 ada banyak variasinya, tetapi yang seperti ini amat sangat jarang dan amat sangat istimewa. Mengapa? Karena inilah Rolex Datejust model 16233 kombinasi stainless steel dan rose gold 18k dengan kaca kristal mesin cal 3135, yang istimewanya adalah dial "Mother of Pearl" (MOP). Jika ingin tahu lebih banyak tentang MOP silakan search di google. Sederhananya, MOP itu mutiara. Dial MOP terbuat dari mutiara yang memancarkan kerlap kerlip warna pelangi. Rolex dengan dial MOP keluaran terbaru banyak dijumpai, asal ada uang bisa beli. Tapi tipe 16233 dengan dial MOP amat sangat jarang. Jauh lebih mudah menjumpai 16233 dengan dial berlian daripada dial MOP. Entah mengapa. Mungkin pada masa itu (1990an), Rolex hanya mengeluarkan dial MOP dengan jumlah sangat terbatas. Baru setelah 16233 discontinued, Rolex memproduksi dial MOP dalam jumlah yang lebih banyak. Di market internasional, Rolex 16233 MOP seperti ini dibanderol paling murah US$ 5,250 tapi harga di kita di bawah itu. Kita tahu, harga Rolex sport di kita dan di luar hampir sama, atau bahkan kadang di kita lebih tinggi. Tapi Rolex non-sport seperti Datejust harga di kita lebih murah daripada harga di luar. Tak mustahil jika kita suatu saat pergi ke luar, kita bisa jual dengan selisih yang lumayan. Selain itu, kolektor Rolex sport jumlahnya juga lebih banyak, jadi memiliki Datejust seperti ini membuat kita merasa lebih eksklusif.
Langganan:
Postingan (Atom)