Sabtu, 16 Juli 2011

Daftar Dilema

Saya kesulitan menemukan padanan kata "dilema" dalam bahasa Indonesia. Barangkali juga kata "dilema" sudah dianggap sebagai bahasa Indonesia. Kata lain yang artinya kira-kira sama adalah "buah simalakama" yaitu situasi yang serba salah, serba sulit. Dimakan ayah mati, tidak dimakan ibu mati, demikian kata peribahasa. Saya ingin berbagi pengalaman yang berkaitan dengan "dilema" selama melakukan hobi mengoleksi arloji antik. Dilema pertama, punya arloji yang bagus sekali, mulus, tanpa cacat, mahal pula. Apa dilemanya? mau dipakai kok sayang ya? Bagaimana kalau tergores-gores, terantuk antuk, lecet, atau lebih ekstrim lagi bagaimana kalau hilang, lupa naro, jatuh atau dirampok? Akhirnya jadi gak dipakai. Disimpan saja. Sekali-kali dilihat, diusap-usap dan ditimang-timang. Pengen sekali-kali pakai, tapi di dalam rumah saja, itu pun sebentar dan tidak berani melakukan kegiatan berlebihan, takut kebentur. Dilema.

Dilema kedua, tiap ada yang bagus pengen beli, ga peduli merknya. Akhirnya jadi banyak banget. Pakainya bingung, gantian, tapi jadi ngantrinya lama. Ada yang dari beli belum pernah dipakai. Tambahan lagi, merawatnya jadi repot. Ada yang sudah lama tidak dijalankan, akibatnya jadi pada macet, atau jalannya jadi lambat. Mau dijual-jualin sayang, nyarinya susah lagi. Dilema. Dijual sayang, dikumpulkan terus jadi kebanyakan, repot sekali dan menyedot anggaran. Dilema: mau mengejar kualitas atau kuantitas. Ah kualitas saja ah, jangan nambah-nambah lagi. Tapi seringnya ga tahan godaan. Wah dapet lagi nih, dan seterusnya.


Dilema ketiga, ah kalau arloji antik kok makin lama makin sulit dapat yang mulus, asli semua dan jalan normal. Makin hari makin banyak yang jalan ngaco atau malah rusak. Ah mending beli arloji baru saja yang lebih terjamin kondisinya, tapi kok ga sreg lihat arloji-arloji model baru. Dilema. Arloji antik banyak yang ngadat, diservis bolak balik masih ngadat juga. Bikin kapok. Tapi arloji baru ga menarik, jarang yang bisa meruntuhkan hati, pilih mana arloji antik atau arloji baru? Dilema.....

Dilema keempat, beli arloji lewat internet kok harganya mahal-mahal ya? Diatas standar saya. Sedangkan kalau saya jual kok harganya ga setinggi itu ya..jual murah diinjek-injek jual mahal apalagi..jadi berapa patokan harga untuk jual beli yang ideal ya ...dilema...

Dilema, mau ngoleksi terus atau jualan ya...bikin blog atau tidak ya..kalau bikin blog kudu mengupdate terus, kalau tidak diupdate orang pada lupa, tapi kalau diupdate orang pada SMS, nanya atau nawar yang aneh-aneh..misalnya "saya cari Rolex yang dibawah satu juta tipe apa ya.." ada yang nanya "Pak, kalau Constellation dengan Connie apa bedanya?" ada yang tanya "Kalau Rolex 6694 itu otomatik atau putar ya" ? Mau dijawab bikin emosi, ga dijawab kasihan juga namanya orang nanya...dilema lagiii...........

1 komentar:

  1. Tambah satu lagi dilemanya mas, mau sabar nungguin kelamaan...gak sabar nungguin nembaknya kemahalan...dijual lagi susyah dah ha ha

    BalasHapus