Rabu, 09 September 2009
Betapa pentingnya sebuah jeda
Banyak yang berpendapat bahwa hobi mengoleksi arloji menyebabkan kecanduan yang tak ketulungan. Sudah banyak tulisan dari dalam maupun dari luar negeri yang menyampaikan keluhan seperti itu. Bahkan ada pertanyaan: collecting watches is your hobby or your life? Memang ada benarnya juga. Seorang penggila arloji akan menghabiskan banyak waktu, tenaga dan biaya untuk berburu arloji, merawat arloji, membaca buku artikel atau mencari website, atau ikut komunitas arloji, membaca email-email serta ikut membalas mengomentari topik-topik yang muncul di dalam diskusi online dan seterusnya. Kalau bisa diaudit, entah berapa persen waktu dalam 24 jam yang dihabiskan untuk hobi ini. Oleh karena itu menurut saya kita harus menyiasati agar hobi ini tidak sampai membunuh kita. Hal yang sering saya lakukan adalah "jeda" atau "break". Kita tidak memikirkan arloji selama beberapa waktu. Caranya dengan mengalihkan perhatian kita kepada hal-hal lain, misalnya menenggelamkan diri di perpusatakaan, membaca buku buku dari berbagai topik yang berbeda, ikut perkumpulan lain (misalnya klub sepeda, memancing dsb), ikut dalam kegiatan RT/RW yang bersifat sosial (bazar sembako murah, posyandu, pendidikan buat anak tak mampu dsb), bertemu teman-teman lama (teman sekolah) sambil ngomongin kenakalan dulu (bukan kenakalan sekarang), menjaga jarak atau bahkan tidak bertemu dengan sesama penggemar arloji (biar tidak terpancing), dsb. Kalaupun kita kangen, cobalah untuk melihat-lihat dan memutar-mutar arloji yang sudah kita miliki sambil menyukuri kehadiran arloji arloji itu di dalam hidup kita, dan tidak memikirkan arloji yang belum kita miliki atau yang luput kita miliki. Barangkali ada baiknya untuk kita renungkan bahwa semakin kita intensif dengan mengoleksi arloji biasanya semakin kita egois, karena yang kita pikirkan adalah kesenangan, kepuasan dan kenikmatan diri sendiri sahadja. Padahal dalam hidup ini kita perlu juga membuat sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain, bagi masyarakat, agar dapat dikenang sebagai jejak langkah kita yang kita tinggalkan setelah kita tiada. Dan waktu terus berjalan, tak dapat dihentikan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar