Minggu, 16 Agustus 2015

Semakin Lama Semakin Asyik

Sebelum mulai menggemari arloji (jam tangan/wristwatch), saya menggemari jam dinding, jam lemari dan jam meja. Berikut ini saya tampilkan yang masih tersisa dari koleksi jam dinding saya. Saya katakan "tersisa" karena jumlahnya awalnya mencapai 10 tetapi sudah saya jual-jual karena menyita tempat dan kewalahan merawatnya. Yang masih saya pertahankan adalah yang istimewa istimewa. Yang pertama merknya Junghans, tiga lobang (perempatan) tiap 15 menit bunyi, Yang istimewa adalah bunyinya memiliki gema yang panjang, lembut, merdu dan indah. Selain itu, ukiran pada box nya sungguh unik, ada butir butir tasbih di kedua sisinya. Konon ukiran seperti ini cukup langka. Koleksi kedua hanya dua lobang (tengahan) bunyi setiap 30 menit tetapi bunyinya sangat istimewa, sangat mirip dengan bunyi lonceng shaolin dong dong dong begitu. Sebagai pengagum shaolin tentu saja mendengar dentang lonceng shaolin di tengah rumah membawa efek lain dalam jiwa saya.  Koleksi ketiga buatan Gustav Becker, tengahan tetapi double gong. Silakan google saja siapa Gustav Becker dan betapa kolektiblenya. Dan yang keempat adalah Seiko day date 30 days bunyi tiap 30 menit. Seiko ini ditaruh di ruang makan (dining room) sehingga anak-anak bisa melihatnya pada saat makan pagi dan makan malam. Selama belasan tahun jam-jam dinding itu terus hidup, terus bunyi dan terus menemani.Semakin lama malah semakin asyik, bukan semakin bosan.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar