Anehnya, ada banyak Rolex yang tidak menggunakan tritium di jarum maupun indexnya, tetapi di dial tetap ada kode "T". Ini merupakan suatu bukti ketidak konsisten an arloji zaman dulu, tapi justru karena itu menjadi semakin antik. Rolex tanpa tritium konon katanya dibuat khusus untuk market Jepang. Istimewanya, jika terkena cahaya maka daya pantul jarum dan index menjadi lebih maksimal apalagi pada tipe kombinasi (two tone) dimana material jarum dan index terbuat dari gold. Kilap pantulan cahaya membuat arloji terlihat mewah dan elegan. Bagi yang awam, jarum/index botak tanpa tritium tetapi ada kode "T" sering dianggap palsu atau replacement, padahal faktanya memang ada yang "menyimpang" seperti itu. Dunia arloji antik memang penuh "penyimpangan".
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar